BAB

Sabtu, 09 Oktober 2010

19. RANGKUMAN HAL-HAL YANG PENTING

Seperti yang telah saya janjikan sejak awal, kita telah berjalan bersama melalui kehidupanYesus dan Muhammad. Kita telah memperoleh banyak informasi yang menurut saya penting untuk dikaji ulang semua yang telah Anda peroleh. Bab ini akan memberikan kepada Anda rangkuman hal-hal penting dari setiap bab.

KISAH HIDUP MEREKA
Bab 4: Masa Kecil
(Dari lahir sampai dewasa muda)

Muhammad
Muhammad lahir pada tahun 570 M, hampir enam ratus tahun setelah kelahiran Yesus. Ia menghabiskan masa kecilnya di Al Ka’abah, pusat penyembahan berhala orang-orang Arab di kampung halaman Muhammad, di Mekah. Sejarah Islam mengatakan bahwa seorang pendeta Kristen Nestorian bernubuat atasnya ketika ia berusia dua belas tahun. Muhammad mulai mempertanyakan penyembahan berhala dari penduduk Mekah.

Yesus
Yesus lahir sekitar tahun 6 atau 5 SM. Keluarganya adalah suku Yahudi, jadi ia secara teratur pergi ke Bait Tuhan di Yerusalem untuk menyaksikan hari-hari suci umat Yahudi. Ketika masih bayi ia dinubuatkan oleh seorang nabi dan nabiah di Bait Tuhan. Yesus membangkitkan iman dari penduduk Yahudi.

Bab 5: Permulaan Datangnya Wahyu

Muhammad (usia 40 tahun)
Sebagai seorang pemuda, Muhammad menolong memimpin salah satu karavan di Mekah, dan pada usia dua puluh lima tahun ia menikah dengan Kadijah, pemilik karavan terbesar. Muhammad mengunjungi Al Ka’abah, tetapi ia juga menghabiskan waktu berhari-hari untuk melakukan meditasi sendirian di salah satu gua di gunung sekitar Mekah.
Pada usia empat puluh tahun, Muhammad berkata bahwa ia dikunjungi oleh sebuah kuasa ilahi ketika ia sedang bermeditasi. Isterinya dan sepupu isterinya, seorang pendeta Kristen Ebonite, meyakinkannya bahwa ia telah menerima pesan dari Tuhan melalui malaikat Gabriel.

Yesus (usia 32 – 33 tahun)
Sebagai seorang pemuda, Yesus tinggal di Nazaret dan kemungkinan mempraktekan cara-cara berdagang yang ia pelajari dari Yusuf – seorang tukang kayu. Tidak ada catatan bahwa ia pernah menikah. Ia secara teratur mengunjungi sinagoga setempat dan membacakan Kitab Suci kepada orang-orang di sana.

Pada awal usia tigapuluh tahunan, Yesus menyatakan diri kepada sepupunya, Yohanes, yang menyerukan kepada orang-orang untuk bertobat dari dosa-dosa mereka dan membaptis mereka di Sungai Yordan. Yohanes membaptis Yesus dan kemudian menyatakan, “Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Tuhan.” (Yohanes 1:34)

Baik Yesus maupun Muhammad sama-sama mengalami pencobaan selama hari-hari pertama penerimaan wahyu mereka. Injil mengatakan Yesus mengalahkan godaan dari setan untuk jatuh dalam dosa. Hadits mengatakan bahwa ada suatu masa di mana malaikat Gabriel berhenti menampakkan diri kepada Muhammad, dan akibatnya Muhammad menyatakan hendak bunuh diri. Malaikat Gabriel akhirnya kembali meyakinkan Muhammad bahwa ia adalah benar-benar seorang nabi.


Bab 6: Tanggapan Orang Banyak
Muhammad – tigabelas tahun pertama di Mekah (usia 40-53 tahun)
Untuk selama tiga tahun pertama, Muhammad menyampaikan wahyunya secara diam-diam di Mekah, mula-mula mengajak isterinya terlebih dahulu untuk masuk Islam, baru kemudian sepupunya yang berusia sepuluh tahun, dan diikuti oleh sejumlah kecil orang lainnya. Para pemimpin suku Muhammad di Mekah dengan keras menentang gagasan Muhammad tentang Allah. Akibatnya para pemeluk agama Islam sering diganggu atau dianiaya. Akhirnya para pemimpin suku melakukan boikot terhadap umat Islam dan juga keluarga Muhammad. Setelah dua atau tiga tahun, para pemimpin suku memutuskan untuk menghentikan boikot tersebut, namun Muhammad menyadari bahwa ia membutuhkan perlindungan. Karena itu ia menandatangani perjanjian dengan dua kepala suku yang paling berkuasa di Madinah untuk menjadi pelindungnya. Ia dan seluruh umat Islam kemudian pindah ke Madinah ketika Muhammad berusia lima puluh tahun. Ia menerima duabelas suku dari orang-orang Madinah sebagai penolongnya yang istimewa.

Yesus – tahun pertama sampai tahun kedua pelayanannya, hingga ia mengutus murid-muridnya untuk berkhotbah tanpa dirinya (usia 34 tahun)
Berbeda dengan Muhammad, tidak lama setelah ia dibaptis, Yesus pergi ke Bait Tuhan di Yerusalem dan memarahi kondisi materialisme yang ia temukan di sana, sehingga menarik perhatian dari seluruh orang Yahudi. Ia tinggal di Yerusalem, mengajar, dan menunjukkan tanda-tanda mujizat (Yohanes 2:23). Orang-orang menjadi tertarik pada mujizat dan pesan yang ia sampaikan dan mulai mengikuti dia. Yesus memilih dua belas orang untuk menjadi murid-murid terdekatnya.

Bab 7: Penyampaian Pesan
Muhammad – tujuh tahun pertama di Madinah (usia 53 – 60 tahun)
Kehidupan pribadi Muhammad dan orang-orangnya berubah secara dramatis setelah pindah ke Madinah. Karena perjanjiannya dengan dua suku yang paling berkuasa, dia kemudian dapat membentuk pasukan kecil dan mulai melakukan penjarahan. Mereka menang secara mengejutkan ketika melawan tentara Mekah dalam pertempuran Badr. Setelah kemenangan ini, Muhammad menyampaikan bahwa ia menerima lagi pesan dari malaikat Gabriel yang memerintahkan seluruh umat Islam untuk berperang melawan orang-orang kafir (Surat 8:39). Kebanyakan dari dua belas penolong Muhammad menjadi pemimpin militer. Setiap pasukan diijinkan untuk menyita sekian persen dari hasil jarahan yang diperoleh melalui hasil penaklukan.

Di Madinah, Muhammad tinggal dekat dengan kelompok masyarakat Yahudi terbesar di Arab. Mereka menolak pesan yang ia sampaikan dan ketika pasukan Muhammad bertambah kuat, mereka mulai mengancam kelompok ini. Beberapa orang Yahudi bekerjasama dengan penduduk Mekah untuk mengatur semua seranangan yang gagal untuk melawan Muhammad. Sebaliknya, Muhammad menyerang seluruh kelompok masyarakat Yahudi di Arab dan menyita seluruh harta milik mereka. Ketika mereka menyerang suku Yahudi Qurayzah, Muhammad membunuh seluruh laki-laki (berjumlah enam hingga sembilan ratus orang) dan membawa para perempuan dan anak-anak sebagai tawanan.
Yesus – akhir satu atau dua tahun pelayanannya hingga akhir perjalanan ke Yerusalem

Ketika memasuki tahun ketiga dan tahun terakhir dari pelayanannya, Yesus terus berkhotbah menyampaikan pesan-pesannya seperti sebelumnya. Ia mempercepat penyebaran beritanya dengan mengutus murid-muridnya untuk pergi berpasang-pasangan untuk berkhobah. Ia memerintahkan mereka untuk menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati dan mengusir setan. Mereka tidak diijinkan untuk membawa atau menerima uang.

Yesus adalah orang Yahudi, tetapi ia ditolak oleh sebagian besar pemimpin agama Yahudi, yang malah bersekongkol untuk membunuhnya. Yesus menanggapi mereka dengan tegas, penolakan secara verbal tetapi bukan dengan serangan secara fisik.

Mengenai kehidupan pribadi Yesus, Injil hanya menyebutkan bahwa ia mempunyai sahabat dekat, tetapi tidak disebutkan apakah ia pernah menikah.

Bab 8: Hari-hari Terakhir
Muhammad – tiga tahun terakhir dalam kehidupannya (usia 60 – 63 tahun)
Selama delapan tahun di Madinah, Muhamman menaklukkan kota Mekah dengan kekuatan militer yang tangguh dan strategi. Ia menunggang kudanya melalui jalan-jalan di kota dan mengambil alih kendali Al-Ka’abah atas nama Allah. Muhammad sekali lagi menyampaikan wahyu dari Gabril yang menyerukan umat Islam untuk memerangi mereka yang menolak untuk tunduk pada otoritas Islam. Kebanyakan pemimpin Arab kemudian mengirim utusan kepada Muhammad sambil berkata, “Kami tunduk.”

Pada tahun ketujuhnya di Mekah, Muhammad mengalami sakit serius dengan demam tinggi. Setelah dua puluh hari sakit, ia pun meninggal dunia di tangan isterinya, Aisah.

Yesus – bulan-bulan terakhir dari hidupnya (sekitar usia 36 tahun)

Selama hari-hari terakhir dalam hidupnya, Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan Hari Raya Paskah orang Yahudi. Ia mengendarai seekor keledai muda untuk sampai ke kota dengan disambut oleh puji-pujian orang banyak. Setelah ia menyantap makan malam Paskah, Yesus dan para muridnya pergike atas bukit untuk berdoa. Para pemimpin Yahudi menangkapnya di sana dan membawanya ke pengadilan. Ia kemudian diputuskan untuk mati disalibkan dan kalimat itu akhirnya disampaikan. Tiga hari kemudian para murid diceritakan bertemu dengan Yesus yang telah hidup kembali, dan yang tubuhnya menghilang. Injil menuliskan perintah terakhir dari Yesus kepada murid-muridnya, meminta mereka untuk berkhotbah tentang pertobatan dan pengampunan dosa di dalam namanya di seluruh dunia.

AJARAN MEREKA
Bab 10: Pesan Mereka bagi Dunia

Muhammad
Muhammad menggambarkan dirinya sendiri sebagai seorang nabi yang telah datang untuk menghadirkan gambar yang benar tentang Allah kepada dunia. Secara spesifik ia mengajarkan bahwa ia tidak memiliki kuasa untuk mengampuni dosa. Ia katakan Islam adalah agama yang benar yang dipraktekkan oleh Abraham tetapi telah diselewengkan oleh orang-orang Yahudi dan Kristen. Untuk menyenangkan Allah dan masuk surga, seseorang harus mengikuti ajaran Islam, terutama lima pilar. Jika seseorang melakukan dosa kecil, ia dapat melakukan perbuatan baik untuk memperoleh pengampunan. Tetapi jika seseorang melakukan dosa besar, Allah sendiri yang akan memutuskan apakah ia akan mengampuni atau tidak. Setelah meninggal dunia, seseorang menunggu di dalam kubur mereka hingga Hari Penghakiman tiba. Kemudian setiap orang akan menghadap Allah yang akan menimbang perbuatan mereka dan memutuskan apakah orang itu masuk surga atau masuk neraka.

Yesus
Yesus mengatakan dirinya adalah anak Tuhan dan memiliki kuasa untuk mengampuni dosa. Ia menggambarkan dirinya sendiri sebagai penggenapan hukum taurat dan nabi-nabi dalam Kitab Suci orang Yahudi. Pada ”akhir zaman” Yesus katakan ia akan menghakimi yang hidup dan yang mati dan mengirim orang-orang benar masuk ke surga dan orang-orang tidak benar ke neraka. Untuk masuk ke surga, seseorang harus percaya kepada Yesus Kristus, dan sebagai buktinya adalah taat kepada perintah-perintahnya.

Bab 11: Ajaran Mereka tentang Satu Sama Lain

Muhammad
Muhammad sering menyebut nama Yesus dalam ajarannya dan menyatakan rasa hormat yang sangat besar terhadap Yesus. Tetapi, Muhammad selalu mengatakan bahwa Yesus hanyalah seorang nabi Allah dan bukan anak Tuhan. Meskipun Muhammad mengakui Yesus lahir dari seorang perawan, ia menyangkal penyaliban dan kebangkitannya. Muhammad mengutuk umat Kristen karena menyembah Yesus sebagai Tuhan.

Bab 12: Penyembuhan dan Mujizat

Penyembuhan dan mujizat adalah bagian penting dari kisah kehidupan Yesus. Tetapi penyembuhan dan mujizat dalam kehidupan Muhammad menjadi bagian yang masih diperdebatkan di kalangan umat Islam. Meskipun hadits menjelaskan tetnang beberapa mujizat, Al Quran menyangkal bahwa Muhammad pernah melakukan tanda-tanda mujizat, jadi beberapa umat Muslim menolak cerita tentang mujizat tersebut. Dengan kata lain, penyembuhan dan mujizat tidak memainkan peranan penting dalam kehidupan Muhammad. Ketika Anda membandingkan cerita-cerita tentang Yesus dan Muhammad, Anda akan mengetahui:
1. terkait dengan penyembuhan, hanya ada sedikit cerita dari kehidupan Muhammad. Sedangkan dalam kehidupan Yesus, Anda akan menemukan bahwa seluruh pelayanannya terkait dengan menyembuhkan orang sakit.

2. terkait dengan mengusir setan, saya tidak menemukan catatan bahwa Muhammad pernah mengusir setan, tetapi Injil menjelaskan Yesus mengusir setan sebanyak ia menyembuhkan orang sakit.

3. terkait dengan mujizat, hampir semua cerita supranatural tentang Muhammad dikategorikan sebagai mujizat yang dilakukan oleh Muhammad. Tetapi, tidak ada catatan dari mujizat ini memiliki pengaruh kuat bagi pengikut-pengikutnya. Injil menyatakan bahwa mujizat yang dilakukan oleh Yesus adalah untuk mendukung pernyataannya tentang dirinya sendiri secara efektif.

Bab 13: Makna Perang Suci
Sama seperti penyembuhan dan mujizat mendominasi kehidupan Yesus, jihad (perang suci) memainkan perangan penting dalam kehidupan Muhammad dan penyebaran agama Islam. Selama tigabelas tahun di Mekah, Muhammad mempratekkan toleransi untuk menghadapi perlakukan buruk orang lain. Tetapi setelah ia memiliki sejumlah pasukan di Madinah, ia memerintahkan perang suci untuk memerangi orang-orang yang tidak percaya dan mereka yang pernah bersikap buruk terhadapnya. Ia berjanji bahwa Allah akan memberikan pahala bagi umat Muslim yang mau berperang. Ia tidak pernah berhenti memerintahkan perang sampai kematiannya. Namun, umat Islam moderat saat ini meyakini bahwa perang tersebut harus dipahami sebagai pergumulan seseorang untuk melakukan perbuatan baik.

Beberapa umat Islam menunjukkan beberapa referensi dari Perjanjian Baru (terutama Matius 10:34) dan menyatakan bahwa Yesus juga memerintahkan untuk berperang. Tetapi makna dalam ayat ini sangat tergantung pada konteksnya dan tidak mendukung kesimpulan mereka. Sebaliknya, Yesus secara konsisten menolak untuk berperang atau melindunginya. Ketika diancam, ia akan pergi ke tempat yang lebih aman. Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk mempraktekkan belas kasihan, damai, dan pengampunan, meskipun mereka diperlakukan buruk (Matius 5).

Bab 15: Pengajaran tentang Cinta
Cinta di sini harus dipahami dalam konteks hubungan, jadi bab ini menjelaskan tentang hubungan antara Tuhan, utusannya (Yesus atau Muhammad), orang-orang percaya dan orang-orang tidak percaya.

Hubungan antara Tuhan dan utusannya ini membentuk seluruh perbuatan dan ajaran dari utusannya.
Yesus menjelaskan tentang hubungan cinta kasih antara dirinya dengan Bapanya. Sebagai akibatnya, Yesus mengasihi murid-muridnya dan memerintahkan para murid untuk saling mengasihi dan bahkan mengasihi orang-orang yang tidak percaya.

Muhammad berbicara tentang hubungan tuan-hamba untuk menjelaskan hubungan antara dirinya dengan Allah. Ia tidak berbicara tentang mengasihi Allah, dan ia juga tidak berbicara tentang mengasihi sesama Muslim. Ia mengendalikan para pengikutnya dengan hukuman dan pahala. Jadi ia memerintahkan para pengikutnya untuk memperlakukan orang lain dengan cara yang sama – memberikan pahala bagi orang-orang percaya yang berbuat baik dan menghukum orang-orang yang tidak percaya dengan jihad.


Bab 15: Pengajaran tentang Doa
Dalam Islam, doa diatur baik secara kata-kata maupun gerakan tubuh. Doa harus dilakukan sebanyak lima kali setiap hari, dan mereka terpusat menyembah Allah serta menyatakan kepatuhan mereka kepadanya. Umat Islam tidak dilarang untuk menaikkan doa tambahan di luar apa yang sudah ditetapkan, tetapi mereka tidak diharuskan untuk melakukannya. Hubungan pribadi dengan Allah selama berdoa tidak diharapkan terjadi (hanya sejumlah kecil sekte, yang dinamaka Sufi, yang berharap akan hal ini.) Berdoa adalah cara untuk memperoleh kemurahan Allah.

Yesus menolak doa yang dilakukan secara bertele-tele. Untuk berdoa, ia mengajarkan murid-muridnya mempersembahkan pujian, meminta Tuhan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan memohon pengampunan dosa. Yesus berdoa untuk berkomunikasi dengan Tuhan, sama seperti seorang anak kepadanya ayahnya. Berbeda dengan Muhammad, Yesus memerintahkan para pengikutnya untuk mendoakan musuh-musuh mereka.

Bab 17: Sikap terhadap Perempuan
Yesus dan Muhammad sangat berbeda dalam sikap mereka terhadap perempuan. Kita melihat pada tiga hal:
Karakter perempuan: Muhammad memberikan komentar negatif tentang perempuan. Tetapi, ia memastikan hal-hal yang perlu dilakukan oleh perempuan-perempuan Muslim. Yesus tidak pernah mengatakan bahwa karakter perempuan berbeda dengan karakter lelaki. Ia malah memuji para perempuan karena iman mereka, menyembuhkan mereka yang sakit, dan menerima bantuan mereka.

Ajaran tentang pernikahan: Dalam pernikahan, Muhammad memerintahkan para suami untuk menjadi pelindung dan para isteri untuk patuh. Seorang suami berhak menceraikan isterinya dengan berbagai alasan, besar kecil. Sedangkan para isteri tidak boleh berinisiatif untuk menceraikan atau menghentikan perceraian. Sebaliknya, Yesus mengajarkan bahwa perceraian hanya boleh diijinkan apabila terjadi perzinahan. Ia menjelaskan pernikahan sebagai sebuah kesatuan yang ditahbiskan oleh Tuhan.

Pernikahan dalam kehidupan pribadi: Muhammad menikahi tigabelas orang perempuan dalam waktu yang sama dan meninggalkan sembilan orang janda. Yesus tidak pernah menikah, tetapi ia mempunyai sekelompok orang perempuan yang berjalan bersama-sama dengan dia dan selalu membantunya.

KESIMPULAN
Saya berharap, tinjauan ulang ini dapat membantu memberikan gambaran besar dalam pikiran Anda tentang hubungan antara Yesus dan Muhammad. Banyak orang mencari persamaan mereka, tetapi karena saya melihat kehidupan mereka secara berdampingan maka saya menyimpulkan, jumlah perbedaan mendasar di antara mereka jauh lebih banyak daripada persamaan mereka.

Yang lebih penting lagi, saya menyadari bahwa saya telah sampai pada posisi di mana saya harus membuat keputusan pribadi bagi hidup saya. Jalan mana yang ingin saya ikuti? Dalam bab selanjutnya, saya akan menjelaskan pilihan saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar