BAB

Sabtu, 09 Oktober 2010

MARK A. GABRIEL, Ph.D

MARK A. GABRIEL, Ph.D

Apendiks D. Yesus Dalam Al Quran dan Alkitab

Tabel di bawah ini menunjukkan secara khusus ajaran dalam Al Quran tentang Yesus yang ditegaskan dalam Alkitab. Oleh karena itu daftar di bawah ini tidak termasuk ajaran dari Al Quran yang bertentangan dengan Alkitab. Tabel ini akan memberikan banyak sekali informasi yang menjelaskan pemahaman orang Islam terhadap Yesus.

GELAR AL QURAN ALKITAB
Pembawa damai (Salam) 19:33-34 Yesaya 9:6; Daniel 19:25
Manusia yang sempurna (Sawiyan) 19:17 1 Korintus 13:10
Rasul (Utusan) 2:81-87, 253-254; 3:43-49 Ibrani 3:1; Matius 10:40
Roh dari Tuhan (Ruh) 4:169-171 Matius 12:28; Lukas 1:35
Firman Tuhan; Firman-Nya (Kalimah) 3:34-39, 40-45; 4:169-171 Yohanes 1:1, 14
Firman Kebenaran (qawl Al-haqq) 19:34-35 Yohanes 14:6; Efesus 1:13
Teladan (pola) (Mathal) 43:57-59 Yohanes 13:1-11
Pembawa Hikmat (Hikmah) 43:63 Lukas 2:40-52
Tidak Berdosa (Hasuwur) 3:39 2 Korintus 5:21; 1 Petrus 2:21
Dihormati di dunia dan di akhirat (Wajihan) 3:40-45 Filipi 2:2-10
Pembawa kabar gembira 61:6 Lukas 4:18; Kisah Para Rasul 10:38
Memberi pengetahuan tentang hari Kiamat (Ilm) 43:61 Matius 24:36-44; Yohanes 4:25
Mengetahui Kitab Suci 3:43-48; 5:109-110 Matius 12:25; Yohanes 4:25
Serupa Adam (Mathal Adam) 3:52-59 1 Korintus 15:45-47
Mesias (Al-Masih) 3:40-45; 4:156-157 Matius 16:16; Yohanes 1:41
Belas kasihan dari Kami (Baik) 19:21 Matius 9:27-30
Pembuat Keajaiban 3:49 Markus 1:34; 5:41-42, 6:33
Terhormat (Sayyid) 3:39 Matius 21:8-10
Orang yang benar (min al-Salihin) 3:40-46 Matius 27:19; 2 Tim 4
Orang yang sangat dekat dengan Tuhan 3:40-41, 7:111-114 Yohanes 14:9-10, Ibrani 2
Nabi (Nabiyy) 2:130-136; 4:161-163 Matius 21:11; Lukas 4:24
Wahyu bagi umat manusia (Ayah) 19:21 Lukas 2:10, 30-32
Hamba Tuhan (Abd Allah) 4:170-172; 19:31 Matius 12:18; Yohanes 4:34
Tanda bagi semua manusia (Ayah) 3:44-50; 19:21; 21:91 Matius 2:2-9
Tanda bagi hari kiamat (Hari Penghakiman) 3:40-45; 4:157-171 Matius 24:37-38; Kisah Para Rasul 1:11
Anak Maria (Ibn Maryam) 3:40-45; 4:157-171 Lukas 2:48
Yang diberkati (Mubarak) 19:31-32 Matius 21:9; Lukas 1:42
Anak yang sempurna (Kudus, Sangat Suci) (Zakiyyn) 19:19 Lukas 23:4, 14, 41, Kisah Paral Rasul 2:14
Yang telah diberitahukan (diperkuat oleh Roh Kudus) (Ruh Al-Quds) 2:81-87, 253-254 Markus 1:11; Lukas 4:14
Orang yang diikuti 43:61 Yohanes 1:37; 10:27
Orang yang ditaati 3:44-50 Matius 8:27; 17:5, Markus 1:3
Kebenaran dari Tuhan (Al-haqq) 3:53-60 Yohanes 8:32-36, 14:6
Saksi pada hari kebangkitan (Shahid) 4:45; 5:117 Matius 24
Saksi atas semua orang 5:117-120 Yohanes 5:30



Daftar Pustaka
Dalam Bahasa Inggris
Ibn Ishaq. The Life of Muhammad: A Translation of Ibn Ishaq’s Sirat Rasul Allah. Dierjemahkan oleh A. Guillaume. Karachi, Pakistan: Oxford University Press, cetakan ke 16, 2003. Buku ini adalah terjemahan bahasa Inggris yang menunjuk pada buku berbahasa Arab Ibn Hisham, dalam daftar pustaka ini. Ibn Hisham adalah orang yang datang beberapa tahun setelah Ibn Ishaq dan menambahkan beberapa catatan ke dalam bukunya. Umat Islam menunjuk buku ini dengan mengatakan baik Ibn Ishaq maupun Ibn Hisham.

Jeffrey, Grant R. Jesus: The Great Debate. Nashvile, TN: Word, 1999.

Life Application Bible. Versi bahasa Arab. Netherlands: Tyndale House Publishers, 1999

Sahih al-Bukhari (The Correct Books of Bukhari). Terjemahan bahasa Inggris oleh Dr. Muhammad Muhasin Khan. Bahan ini dapat diperoleh di situs University of Southern California, 2003.

Sahih Muslim (The Correct Books of Muslim). Terjemahan bahasa Inggris oleh Abdul Hamid Siddiqui. Dua terbitan terbaru: Kitab Bhaven, New Delhi, India, 2000 dan Kazi Publications di Chicago, IL, 1976. Bahan ini dapat diperoleh di situs University of Southern California, 2003.

Strobel, Lee. The Case for Christ. Grand Rapids, MI:Zondervan, 1998

The Holy Bible, New International Version. Grand Rapids, MI: Zondervan, 1973, 1978, 1984

Bahasa Arab
Ibn Hisham. The Life of Muhammad, edisi ketiga. Beirut, Lebanon:Dar-al-Jil, 1998. Ini adalah buku yang sama yang digunakan oleh Ibn Ishaq dalam bahasa Inggris pada daftar pustaka ini.

Ibn Kathir. The Beginning and the End. Beirut, Lebanon: The Revival of the Arabic Tradition Publishing House, 2001

Sahih al-Bukhari. Diterjemahkan oleh Muhammad Muhsin Khan. Mekah, Arab Saudi: The House of the Tradition of the Propethood, 1398 H (1978). Buku ini terdapat baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Arab.

Sahih Muslim. Riyadh, Arab Saudi: Peace Publishing House, 1999

Shalaby, Dr. A. Encyclopedia of Islamic History. Kairo, Mesir: dar al-Nahadah, 1973.

Appendiks C. Nubuat Perjanjian Lama tentang Yesus

Salah satu bukti penting yang menunjukkan bahwa Yesus mengatakan kebenaran adalah banyaknya nubuat dalam Perjanjian Lama yang digenapi melalui hidupnya. Di bawah ini adalah beberapa daftar nubuat dengan referensinya dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

1. YESUS KRISTUS ADALAH KETURUNAN ABRAHAM
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Kejadian 22:18 Matius 1:1-16
Kejadian 49:10
Yesaya 11:1

2. YESUS BERASAL DARI KETURUNAN YAHUDI
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Yesaya 11:1 Matius 2:1

3. YESUS KRISTUS LAHIR DI BETLEHEM
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Mikha 5:2 Matius 2:1

4. YESUS KRISTUS LAHIR DARI SEORANG PERAWAN
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Yesaya 7:14 Lukas 1:26-33

5. YESUS KRISTUS DIPANGGIL DARI MESIR
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Hosea 11:1 Matius 2:14-15

6. PELAYANAN YESUS, KERENDAHAN HATI DAN MUJIZAT
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Yesaya 35:4-6 Matius 11:28-30
Yesaya 42:1-4 Matius 11:2-5

7. YESUS ADALAH JURUSELAMAT DUNIA
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Kejadian 3:15 Matius 18:11
Lukas 19:10
Yohanes 12:47

8. YESUS MASUK KE YERUSALEM DENGAN MENGENDARAI
SEEKOR KELEDAI
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Zakharia 9:9 Matius 21:7-11

9. YESUS KRISTUS DIKHIANATI
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Zakharia 11:12-13 Matius 27:3-8

10. YESUS DITINGGALKAN SENDIRIAN DAN PARA MURID MELARIKAN DIRI
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Yesaya 53:1-3 Matius 26:56

11. YESUS TETAP DIAM SELAMA PENGADILANNYA DAN MATI UNTUK MENYELAMATKAN DUNIA
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Yesaya 53:4-8 Matius 26:63
Matius 27:14
Yohanes 18:14

12. YESUS PADA SAAT PENYALIBAN
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Yesaya 50:6 Matius 26:67
Mazmur 22:1-18 Matius 27:26, 35, 39,
Mazmur 69:21 43, 46, 48
13. YESUS DISALIBKAN DI ANTARA DUA PENJAHAT DAN DIKUBUR \
DI DALAM MAKAN SEORANG KAYA
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Yesaya 53:9 Matius 27:38, 57-60

14. YESUS BANGKIT DARI KEMATIAN DAN MEMBEBASKAN JIWA-JIWA MEREKA YANG TELAH MATI DALAM HARAPAN
AKAN KEBANGKITAN
Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Mazmur 16:10 Matius 28:5-7
Mazmur 24:7-10 1 Petrus 3:19

Apendiks B. Ajaran Islam mengenai Nubuat dalam Alkitab tentang Muhammad

Apakah Anda tahu bahwa menurut Al Quran, kedatangan Muhammad telah dinubuatkan dalam Alkitab?

“Dan sesungguhnya Al Quran (wahyu yang dikirimkan kepada Muhammad) itu benar-benar (disebutkan) dalam kitab-kitab (Taurat dan Injil) dari orang-orang terdahulu.”
--- Surat 26:196 ---

Jadi, mengapa kita tidak melihat nubuatan ini secara jelas? Al Quran mengajarkan bahwa orang-orang Yahudi dan Kristen telah mengubah hampir semua bagian dari Kitab Suci mereka yang bercerita tentang Muhammad.

“Mereka (Orang-orang Yahudi) suka mengubah perkataan (Allah) dari tempatnya (yang benar) dan telah melupakan sebagian dari apa yang telah diperingatkan kepadanya.”
--- Surat 5:13 ---

Namun, para pakar agama Islam mengatakan, “Nubuat tentang kedatangan Rasul Muhammad tetap ada dalam kitab Taurat dan Injil, meskipun naskah aslinya telah diselewengkan.”
Mari kita lihat ayat dalam Alkitab yang dikutip oleh para ahli agama Islam ini. Kita akan melihatnya secara kronologis di dalam Alkitab.

SEORANG NABI
Ayat di bawah ini menjelaskan tentang Tuhan yang sedang berbicara kepada Musa:

“seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”
--- Ulangan 18:18 ---

Tuhan memberitahukan Musa bahwa Ia akan memberikan seorang nabi kepada umat Israel supaya mereka dapat mendengar suaranya secara langsung. Hal ini digenapi dalam sejarah umat Israel, karena mereka menerima banyak nabi.


BATU PENJURU

“Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.”
--- Mazmur 118:22-23 ---

Yesus mengutip nubuat ini dalam kitab Matius 21:42-43, untuk menunjukkan bahwa ia adalah penggenapan bagi nubuat tersebut.

TERANG YANG AKAN DATANG

“Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.... "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”
--- Yesaya 42:1-2, 6-7 ---

Sekali lagi, umat Kristen percaya bahwa nubuat ini menunjuk kepada Yesus, yang hidup enam ratus tahun sebelum Muhammad.

YANG MAHAKUDUS DARI GUNUNG PARAN

“Tuhan datang dari negeri Téman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumi pun penuh dengan pujian kepada-Nya.”
--- Habakuk 3:3 ---

Bagian dari ayat ini yang diperhatikan oleh umat Islam adalah “Yang Mahakudus dari Gunung Paran.” Umat Islam mengatakan Gunung Paran terletak di Mekah, yang menjadi tempat kelahiran nabi Muhammad. Tetapi kenyataannya, Gunung Paran tidak terletak di Arab; melainkan di Gurun Pasir Sinai. Jadi jelas bahwa nubuat ini tidak menunjuk kepada tempat kelahiran Muhammad.

SANG PENOLONG

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.”
--- Yohanes 14:16-17 ---

Umat Kristen setuju bahwa ayat ini menunjuk kepada Roh Kudus yang tinggal di dalam hati orang-orang percaya. Sebagai tambahan, ayat ini mengatakan beberapa hal yang tidak tepat untuk diri Muhammad. Sebagai contoh, dikatakan, Penolong ini akan menyertai para pengikutnya selama-lamanya tetapi Muhammad meninggal dunia. Dikatakan juga bahwa dunia tidak dapat melihat atau mengenal dia, tetapi Muhammad dapat terlihat dan dikenal oleh banyak orang. Dan yang terakhir, dikatakan bahwa Penolong ini akan diam di dalam setiap orang. Muhammad tidak dapat tinggal di dalam diri seseorang, karena ia bukanlah roh.

“tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
--- Yohanes 14:26 ---

Ayat ini jelas mengatakan bahwa Penolong itu adalah Roh Kudus.

“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.”
--- Yohanes 16:7 ---

Sekali lagi, nubuat Yesus tentang Roh Kudus sebagai Penolong yang akan datang digunakan untuk menunjuk pada Muhamamd.
Tetapi ingat, Yesus kemudian mengatakan lebih lanjut mengenai nubuat ini. Ketika ia diangkat ke surga, ia berkata, “Jangan tinggalkan Yerusalem tetapi tunggulah pemberian dari Bapaku yang telah dijanjikan, yang telah kamu dengar dari Aku. Karena Yohanes Pembaptis membaptis dengan air, tetapi dalam beberapa hari lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 1:4-5) Kemudian nubuat ini digenapi pada hari Pentakosta ketika mereka mendengar suara angin keas, melihat lidah api dan dipenuhi oleh Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:1-4.)

KESIMPULAN
Seperti yang Anda lihat sendiri, nubuat-nubuat di atas telah digenapi di luar Muhammad. Ini merupakan indikasi lainnya dari kelemahan doktrin Islam tentang penyelewengan Kitab Suci.

Apendiks A. Sumber Informasi tentang Yesus dan Muhammad

Pernahkah Anda berbicara dengan seorang teman yang menceritakan sesuatu kepada Anda dan Anda tidak tahu apa yang ia bicarakan? Anda dapat memahami kata-kata yang ia gunakan, tetapi ia lupa memberitahukan Anda topik pembicaraannya.

Banyak orang Barat yang mencoba membaca Al Quran atau hadits merasakan hal yang sama. Mereka dapat membaca terjemahan bahasa Inggrisnya, tetapi mereka membutuhkan informasi lebih banyak lagi untuk memahami maksud kata-kata tersebut.

Di dalam buku ini saya benar-benar berdasarkan kutipan dari Al Quran, hadits dan Injil untuk menjelaskan kisah-kisah tentang Yesus dan Muhammad. Apendiks ini akan memberikan Anda kunci-kunci sejarah untuk memahami Al Quran dan tulisan-tulisan Islam lainnya.

Apendiks ini juga akan menuliskan isu yang sangat fundamental bagi umat Islam dan Kristen – apakah Alkitab dapat dipertanggungjawabkan. Umat Islam percaya bahwa orang-orang Kristen dan Yahudi telah menyelewengkan kitab suci mereka dengan mengubah beberapa kata-kata dan menghilangkan beberapa bagian (Surat 5:12-15). Kita akan melihat apakah ada bukti yang mendukung pernyataan ini.

Apendiks ini adalah salah satu bagian penting dalam buku ini. Bagian ini bukan saja menolong Anda untuk memahami apa yang Anda baca dalam buku ini tetapi juga membantu Anda mengerti apa yang orang lain katakan tentang Islam dan Kekristenan.

SUMBER INFORMASI TENTANG MUHAMMAD
Informasi tentang Muhammad berasal dari empat sumber utama:
1. Al Quran
2. Hadits
3. Biografi Muhammad
4. Sejarah Islam
Mari kita lihat kunci untuk memahami masing-masing sumber tersebut di atas.


AL QURAN
Iman orang Islam dibangun di atas dasar Al Quran, sebuah kitab yang lebih pendek dibandingkan kitab Perjanjian Baru umat Kristen. Muhammad membacakan Al Quran kepada para pengikutnya berdasarkan wahyu yang ia terima dari malaikat Gabriel. Muhammad katakan Gabriel membawa wahyu-wahyu tersebut langsung dari Allah.

Jadi kalimat-kalimat dalam Al Quran merupakan gagasan Allah untuk berbicara kepada Muhammad. Itulah sebabnya mengapa banyak ayat dalam Al Quran dimulai dengan kata-kata, “Katakanlah wahai Muhammad....” Format dari Al Quran itu adalah bahwa Allah mengatakan kepada Muhammad hal-hal yang perlu disampaikan. Banyak ayat juga dimulai dengan kata, Ingatlah. Bentuk ini digunakan Allah kepada Muhammad untuk mengingat sesuatu.

Ketika Anda melihat bentuk kata orang pertama dalam Al Quran, kata itu menunjuk kepada Allah. Kadang-kadang Anda akan melihat kata Kami. Kata ini juga menunjuk kepada Allah. Pluralitas ini digunakan untuk menunjukkan kebesaran Allah, bukan untuk mengajarkan bahwa ada lebih dari satu Tuhan yang Maha Kuasa.

Terkait informasi mengenai Muhammad, Al Quran adalah sumber yang paling dapat dipercaya karena Muhammad secara keseluruhan mengendalikan apa saja yang dicatat sebagai pewahyuan Al Quran. Ia adalah satu-satunya orang yang dapat menyatakan bahwa sebuah ayat berasal dan Allah dan perlu dikumpulkan untuk Al Quran.

Muhammad menyampaikan wahyu dari malaikat Gabriel selama dua puluh tiga tahun. Banyak dari wahyu ini adalah untuk menjawab peristiwa-peristiwa sejarah, seperti pertempuran atau pertanyaan tentang perilaku dalam masyarakat Islam. Al Quran dapat membingungkan jika Anda tidak mengetahui peristiwa-peristiwa yang terkait dengannya. Beberapa salinan Al Quran akan memberikan informasi mengenai konteks kalimat tertentu. Umat Islam juga bergantung pada ulasan terhadap Al Quran yang membimbing mereka mengenai suatu masalah.

Salah satu ulasan dalam bahasa Inggris yang mudah diperoleh adalah The Meaning of the Quran, ditulis oleh Syed Maududi.Dalam buku ini, saya menyertakan latar belakang sejarah untuk kutipan-kutipan yang saya gunakan dari Al Quran.


Pertanyaan mengenai bahasa
Umat Islam tradisional percaya bahwa Al Quran hanya boleh dipahami dalam bahasa aslinya – Arab kuno. Ketika saya masih kanak-kanak, paman saya berusaha keras mengajarkan saya bahasa Arab kuno. Tanpa latihan khusus, orang-orang yang berbahasa Arab tidak dapat mengerti bahasa Arab kuno, yang tidak hanya digunakan dalam Al Quran tetapi juga dalam hadits dan beberapa literatur kuno. Untuk memahami kalimat-kalimat di dalamnya, kebanyakan umat Islam bergantung pada ulasan dan apa yang diajarkan kepada mereka di mesjid dan melalui media Islam.

Umat Islam yang dapat membaca huruf Arab kuno ragu-ragu untuk menerjemahkan kalimat-kalimat tersebut ke dalam bahasa Inggris karena budaya Islam mengatakan bahwa bahasa Arab kuno adalah bahasa di surga. Oleh karena itu, terjemahan Al Quran dan hadits dalam bahasa Inggris kebanyakan dibuat oleh orang-orang yang tidak menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa asli mereka. Terjemahan mereka menyampaikan isi dari teks, tetapi kadang-kadang pemahaman mereka tentang bahasa Arab tidak jelas, dan akibatnya, pilihan bahasa Inggris mereka juga tekadang tidak jelas.

Ketika saya melakukan penelitian, saya membaca sumber-sumber dalam bahasa Arab asli. Setelah menemukan informasi dari buku-buku berbahasa Arab ini, saya melakukan cek ulang terhadap terjemahan bahasa Inggris yang ada. Kebanyakan terjemahan-terjemahan ini dapat dipercaya, tetapi ada kalanya, saya akan menggunakan terjemahan saya sendiri untuk lebih jelasnya. Informasi mengenai referensi baik dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris terdapat dalam catatan kaki dan bibliografi.

HADITS
Banyak orang-orang Barat yang berpendidikan tinggi tidak memahami catatan teologis Islam yang kedua – yaitu Hadits.
Sebelum memberikan definisi hadits secara akademis, saya akan memulai dengan memberitahukan Anda bagaimana hadits ini dibuat.

Ijinkan saya memberikan sebuah gambaran dari kehidupan Muhammad. Ia sedang berada di rumahnya di Medinah dengan salah seorang pembantunya (Abu Haraira) ketika seorang yang sedang mabuk dan melanggar hukum Islam dibawa kehadapannya. Muhammad memerintahkan umat Islam untuk memukulinya sebagai hukuman. Pembantu itu mengamati semua hal itu dan membuat sebuah cerita untuk mengingat peristiwa itu. Pada kesempatan lain, peristiwa yang hampir sama terjadi kembali, pembantu itu kemudian berkata, “Aku mendengar nabi berkata begini dan begini dalam situasi seperti ini.”

Setelah Muhammad meninggal dunia, informasi tentang kehidupan dan ajarannya menjadi sangat berarti. Pembantu itu mulai menjadi khawatir apabila ia sakit atau meninggal dunia maka kisah-kisah itu akan hilang. Karena itu ia meminta seseorang yang bisa baca-tulis untuk menuliskan cerita itu di gulungan kertas. Gulungan kertas ini menjadi sangat berharga dan diceritakan secara hati-hati dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Cerita ini adalah salah satu contoh dari hadits. Kata hadits berarti “sebuah catatan mengenai sesuatu yang dikerjakan atau diajarkan oleh Muhammad.” Anda dapat menceritakan satu hadits atau sekumpulan hadits.

Pembantu dalam cerita di atas adalah contoh narator dalam hadits. Hampir semua hadits akan menampilkan naratornya, seseorang yang terpercaya untuk menceritakan kisah tertentu. Pembantu Muhammad yang lainnya, teman-teman dekatnya, dan isteri-isternya (terutama Aisah) juga dipercaya untuk menyampaikan hadits. Ketika saya membuat daftar sumber-sumber hadits, kadang-kadang saya memasukkan nama dari narator karena nama itu memberikan informasi yang baik mengenai keterpercayaan hadits tersebut.

Mari kita lihat bagaimana hadits-hadits ini dikumpulkan dan dipelihara pada saat itu. Dua ratus tahun setelah kematian Muhammad, tradisi orang-orang kaya memberikan beasiswa telah mengembangkan masyarakat Islam. Orang-orang terpelajar dari berbagai daerah mempelajari hadits-hadits yang tersedia bagi mereka. Guru-guru agama ini mulai melihat pentingnya mengumpulkan hadits dari berbagai tempat dan menaruh semuanya dalam satu tempat. Karena itu mereka mencari dan berbicara kepada seluruh anggota keluarga dan masyarakat yang merupakan keturunan dari mereka yang memiliki kontak langsung dengan Muhammad. Orang-orang ini kemudian menyampaikan hadits yang telah mereka simpan dalam gulungan kertas atau yang diceritakan turun-temurun. Dua diantara editor hadits yang sangat disegani adalah Al-Bukhari (194 – 256 H) dan Muslim (202-261 H) yang mengumpulkan hadits pada waktu yang sama.

Al Bukhari dan Muslim tidak menerima setiap cerita yang diceritakan kepada mereka tentang Muhammad. Mereka pertama-tama melihat kepada sumber dari cerita itu, atau naratornya, untuk melihat apakah orang tersebut memiliki sumber yang dapat dipercaya sebagai informasi dalam hadits. Mereka juga membandingkan cerita tersebut dengan catatan lain tentang Muhammad untuk melihat apakah mereka konsisten. Setelah itu barulah hadits ditambahkan dalam koleksi hadits mereka.

Bukhari memilih 9.082 hadits untuk koleksinya. Namun jumlah ini menunjukkan cerita-cerita ulangan mengenai kisah yang sama. Cerita-cerita ulangan ini menceritakan kurang lebih 2.602 kisah yang berbeda tentang kehidupan Muhammad. Kumpulan hadits Muslim terdiri dari hampir 4.000 hadits, termasuk yang diulang.

Apakah ada kisah-kisah yang tidak akurat dalam hadis? Ya tentu saja. Bahkan para sarjana Islam menyadari bahwa proses ini tidaklah sempurna. Ratusan tahun para sarjana Islam ini mulai mengevaluasi keterpercayaan dari kumpulan hadits ini. Dari sana, para sarjana memilih enam kumpulan hadits yang dianggap paling dapat dipercaya dan dikenal sebagai “The Correct Books” dari Hadits (Sahih). Salah satu yang paling dihormati adalah Sahih al-Bukhari dan diikuti dengan Sahih Muslim.

Di masa modern, bahkan “the correct books” dari hadits ini diteliti lagi secara seksama. Ada “ilmu pengetahuan hadits” yang rumit yang mengevaluasi setiap cerita yang telah terpercaya itu. Salah satu pakar agama Islam yang terkenal dalam ilmu pengetahuan hadits itu adalah al-Elbani, yang membagi enam hadits “the correct books” menjadi dua set – yang satu dinamakan yang lemah dan yang satu lagi dinamakan yang benar.

Bagi orang Barat, hal ini terdengar seperti sebuah debat akademis, tetapi jika Anda bekerja di Timur Tengah sebagai seorang imam atau dosen, ini adalah informasi dasar yang Anda butuhkan sehari-hari. Sebagai seorang imam, saya ingat seorang laki-laki yang melihat saya sedang membersihkan diri sebelum berdoa dan menantang cara saya membersihkan rambut saya. “Mengapa Anda mencuci seperti itu?” tanyanya. “Dikatakan dalam hadits Muwatta, harus dilakukan dengan cara yang lain.”

Saya menjawabnya, “Ya, saya tahu Muwatta mengatakan demikian, tetapi Bukhari mengatakan caranya seperti ini, dan Bukhari dianggap lebih benar daripada Muwatta.”

Apa perbedaan antara hadits dan Al Quran?
Untuk memperoleh informasi mengenai Muhammad, ada perbedaan utama yang perlu diketahui mengenai Al Quran dan hadits. Muhammad terlibat dalam seluruh kumpulan ayat-ayat Al Quran. Sebaliknya, Muhammad tidak memiliki kendali atas apa yang ditulis dalam hadits. Kadang-kadang orang hanya melihatnya dan menyampaikan apa yang mereka lihat. Kadang-kadang Muhammad menceritakan sesuatu kepada orang banyak dan mereka mengulang cerita itu. Tetapi ia tidak dapat mengendalikan informasi apa yang mereka ceritakan atau keakuratannya.

Perbedaan lainnya adalah terkait dengan masalah mujizat. Al Quran mengatakan Muhammad hanyalah orang biasa yang tidak dapat membuat tanda-tanda ajaib untuk membuktikan bahwa ia adalah rasul Allah. Tetapi hadits mencatat berbagai macam cerita tentang Muhammad yang melakukan mujizat. (Lihat bab 12, “Penyembuhan dan Mujizat.”) Bagaimana kita mengatasi kontradiksi ini? Karena Al Quran berasal langsung dari mulut Muhammad, maka kami perlu mempertimbangkan bahwa informasi dari Al Quran lebih terpercaya sebagai indikasi atas apa yang sebenarnya dilakukan oleh Muhammad. Oleh karena itu para pakar agama Islam cenderung mengatakan bawha banyaknya kisah tentang mujizat dalam hadits ditemukan oleh pengikut-pengikut Muhammad.

SUMBER INFORMASI LAINNYA TENTANG MUHAMMAD
Sebagai tambahan terhadap hadits, para pakar agama Islam juga bergantung pada dua jenis buku lainnya, yaitu biografi Muhammad dan sejarah Islam. Saya juga menggunakan kedua buku tersebut dalam buku yang sedang Anda baca ini.

Biografi Muhammad yang paling terkenal dan terpercaya ditulis oleh Ibn Ishaq (83-132 H). Tulisannya dibuat kurang lebih tujuh puluh tahun sebelum tulisan Bukhari dan Muslim, tetapi dianggap kurang dapat dipercaya. Namun demikian, ia menuliskan biografi Muhammad sama seperti yang dikumpulkan oleh Bukhari dan Muslim tujuh puluh tahun berikutnya. Karya Ibn Ishaq ini diedit dan diperkenalkan kurang lebih tujuh puluh tahun kemudian oleh Ibn Hisham. Salinan dalam bahasa Arabnya diterbitkan dalam tiga volume dengan total jumlah 1.020 halaman. Ironisnya, kakek Ibn Ishaq adalah seorang Kristen yang berasal dari Irak yang dipaksa masuk agama Islam oleh kalifah pertama setelah Muhammad meninggal dunia.

Saya juga menggunakan informasi dari salah satu buku sejarah Islam yang paling rinci, The Beginning and the End, ditulis oleh Ibn Kathir (700-774 H). Ibn Kathir menghasilkan karya besar yang menggambarkan sejarah dunia dari sudut pandang Islam, dimulai dengan masa penciptaan dan diakhiri tidak lama sebelum penulis meninggal dunia pada tahun 774 H. Saya telah membaca hasil karyawanya lebih dari sekali karena ini adalah buku yang kami pelajari secara rinci di Al Azhar. Buku yang terdiri dari sembilan volume ini tidak tersedia dalam bahasa Inggris.
Meskipun buku ini tidak memiliki tingkat kehormatan yang sama seperti hadits “the correct books”, namun mereka sangat membantu dalam memberikan informasi tentang Muhammad.

Sekarang mari kita pikirkan tantangan terbesar dari umat Islam terhadap Alkitab.

APAKAH ALKITAB DISELEWENGKAN
Muhammad mengajarkan bahwa orang Kristen dan orang Yahudi telah menyelewengkan isi Alkitab. Dengan kata lain, ia mengatakan bahwa Alkitab adalah benar pada awalnya ketika disampaikan kepada orang Yahudi, tetapi kemudian dirubah oleh umat Kristen demi mencapai tujuan mereka.
Mengenai orang Yahudi, Al Quran katakan:

“Mereka (Orang-orang Yahudi) suka mengubah perkataan (Allah) dari tempatnya (yang benar) dan telah melupakan sebagian dari apa yang telah diperingatkan kepadanya.”
--- Surat 5:13 ---

Mengenai orang Kristen Al Quran katakan:

“Dan dari mereka yang menyebut dirinya Kristen.... mereka telah melupakan bagian yang baik dari pesan yang dikirimkan untuk mereka”
--- Surat 5:14, lihat juga ayat 15 ---

Muhammad menyatakan bahwa jika Kitab Suci mereka tidak diselewengkan, maka mereka akan tetap mengandung nubuatan tentang kedatangannya.

Apakah Muhammad menjelaskan kapan atau bagaimana Kitab Suci diselewengkan atau siapa yang melakukannya? Tidak. Apakah ia memberikan bukti perubahan-perubahan tersebut dengan menunjukkan salinan Kitab Suci yang belum dirubah? Tidak.

Namun, pada abad sebelumnya arkeolog justru menemukan bukti-bukti yang menyangkal ajaran Muhammad. Ada dua buku Kristen yang paling terkenal yang ada saat ini menunjukkan bagaimana Perjanjian Baru tetap akurat. Buku-buku itu adalah The Case for Christ karangan Lee Strobel (HarperCollins/Zondervan), khususnya bab 3, dan Jesus: The Great Debate karangan Grant R. Jeffrey (Word). Mari kita lihat bukti-bukti yang mereka berikan terkait dengan Injil yang bisa dipercaya.

Jika Anda ingin meneliti kebenaran dari dokumen-dokumen kuno, Anda akan mencari tiga hal:
1. Kurun waktu yang terbentang antara sumber yang asli dan salinan tertua yang diketahui
2. Jumlah salinan yang ditemukan dari sumber-sumber kuno
3. Konsistensi antara salinan yang kuno dan yang modern

Poin #1: usia tulisan tertua
Bukti sejarah untuk keterpercayaan Perjanjian Baru memperkecil jumlah keterpercayaan tulisan kuno lainnya.
Penggalan Perjanjian Baru yang tertua ditemukan terbagi dalam lima bagian, mulai dari kitab Yohanes yang ditemukan dalam potongan papyrus dari Mesir. Berdasarkan gaya tulisan, tulisan tersebut diduga dibuat pada tahun 100 – 150 M. Ini hanyalah lima belas sampai enam puluh lima tahun setelah kitab Yohanes diyakini telah ditulis.
Ini merupakan bukti yang kuat, terutama jika dibandingkan dengan bukti tulisan lainnya yang ada sejak masa itu. Sebagai contoh, penggalan tertua dari catatan sejarah tentang Tacitus, mulai ditulis kira-kira pada tahun 116 M, tetapi disalin ulang pada tahun 850 M.

Salah satu penemuan naskah Perjanjian Baru yang paling signifikan dibuat pada tahun 300 M, yang terdiri dari empat bagian kitab Injil dan Kisah Para Rasul, dan papirus yang dibuat pada tahun 200 M., yang terdiri dari bagian Surat-surat dan kitab Ibrani.
Penemuan penting lainnya melengkapi salinan Perjanian Baru (Codex Sinaiticus) tertanggal tahun 350 M.

Poin #2: jumlah tulisan
Secara keseluruhan ada 5.644 tulisan kitab-kitab dalam Perjanjian Baru, yang ditulis dalam bahasa Yunani, bahasa aslinya. Tambahan salinan 19.000 buah juga terdapat dalam bahasa lainnya seperti bahasa Latin, Etiopia, Slavia dan Armenia.

Dibandingkan jumlah salinan tulisan kuno lainnya yang tersedia, jumlah ini sangatlah banyak. Di samping Perjanjian Baru, tulisan dengan jumlah salinan terbanyak adalah Iliad karya Homer, yang mempunyai 650 tulisan dalam bahasa Yunani yang masih bertahan hingga saat ini.

Poin #3: konsistensi tulisan
Apakah ada perbedaan di antara sekian banyak tulisan Perjanjian Baru? Selain daripada kesalahan penulisan ulang, jawabannya adalah tidak. Tidak ada satupun doktrin kekristenan yang dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan kecil ini.

Bukti ini memperkuat kenyataan bahwa Perjanjian Baru yang digunakan pada masa Muhammad dan Perjanjian Baru yang digunakan saat adalah benar-benar salinan dari kitab aslinya. Sekarang kita telah meyakini keterpercayaan salinan dari Perjanjian Baru, sekarang mari kita lihat bagaimana kitab Injil ditulis.

SUMBER-SUMBER INFORMASI TENTANG YESUS
Untuk informasi tentang Yesus, saya menggunakan keempat kitab Injil yang ditulis dalam Perjanjian Baru, yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Hampir sama dengan hadits, keempat kitab ini mencatat apa yang Yesus lakukan dan ajarkan berdasarkan pengamatan para pengikutnya.

Bukti baru menunjukkan bahwa kitab-kitab Injil ini ditulis dalam waktu kurang dari enam puluh tahun setelah kematian Yesus oleh para penulis yang menjadi saksi mata atas apa yang terjadi atau orang-orang yang berhubungan dengan saksi mata.
Di bawah ini adalah biografi singkat dari para penulis kitab Injil.

Biografi Matius
Sebelum Yesus memanggilnya untuk menjadi salah satu dari kedua belas muridnya, Matius adalah seorang pemungut pajak. Sebagai seorang Yahudi, Matius menulis buku ini khususnya untuk orang Yahudi, dan sering mengutip nubuatan dalam Perjanjian Lama untuk menunjukkan siapa Yesus. Ia menulis buku ini antara tahun 60 dan 65 M, yang berarti sekitar tiga puluh tahun setelah kematian Yesus. Kita dapat mendiga bahwa Matius berusia sama seperti Yesus ketika ia menjadi muridnya, yang berarti ia bisa jadi telah berusia enam puluh tahun ketika menulis kitab ini. Sejarah Gereja memperkirakan ia hidup hingga usia sembilan puluh tahun dan meninggal mungkin karena sebab-sebab alami atau karena dibunuh.

Biografi Markus
Markus bukanlah salah satu dari dua belas murid Yesus, tetapi dipercayai bahwa ia adalah salah seorang dari tujuh puluh murid yang Yesus utus untuk berkhotbah dan melakukan tanda-tanda ajaib kepada orang banyak. Namanya disebut dalam kitab Kisah Para Rasul sebagai Yohanes Markus. Presentasinya mengenai kehidupan Yesus menunjukkan kepribadian Yesus melalui mujizat dan ajarannya. Ketika Markus menghabiskan waktu dengan orang-orang percaya di Roma pada tahun 55 dan 65 M, ia menulis kitab ini. Kitab ini dianggap sebagai kitab Injil yang pertama kali ditulis. Markus menjadi martir di Alexandria. Ia diikatkan pada seekor kuda dengan seutas tali dan ditarik di jalanan sampai ia meninggal dunia.

Biografi Lukas
Lukas adalah salah seorang penulis Injil yang unik dalam beberapa cara. Ia adalah seorang dokter berkebangsaan Yunani, satu-satunya orang bukan Yahudi yang menulis Injil. Ia juga satu-satunya penulis yang tidak ikut dalam perjalanan bersama Yesus. Ia adalah rekan Rasul Paulus dalam hampir semua perjalanan misinya, dan ia relajar tentang kisah Yesus melalui Paulus dan hubungannya dengan orang-orang Kristen lainnya. Di dalam pikirannya, Lukas menuliskan kitab ini bagi orang-orang bukan Yahudi. Tujuannya adalah memberikan gambaran secara rinci tentang kehidupan Yesus dan menunjukkan Yesus sebagai seorang manusia yang sempurna dan Juruselamat. Para ahli alkitab percaya ia menulis buku ini sekitar tahun 60, di Roma atau di Kaisarea.

Biografi Yohanes
Yohanes telah berusia sangat lanjut ketika menulis kitab ini – mungkin berusia delapan puluh tahunan. Menulis setelah kehancuran Yerusalem, antara tahun 85 atau 90 M, ini adalah kitab injil terakhir yang ditulis. Yohanes menulis dari sudut pandang teologia, tujuannya adalah untuk menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Tuhan yang menawarkan hidup kekal bagi mereka yang mau percaya. Setelah ia menulis kitab Injil ini, ia dikirim ke Pulau Patmos dan hampir mati kelaparan, tetapi kemudian dilepaskan dan meninggal dunia secara wajar.

PERBEDAAN ANTARA INJIL DAN HADITS
Anda mungkin telah memperhatikan bahwa terdapat perbedaan nyata antara hadits dan Injil. Mari kita melihat perbedaan-perbedaan ini dan apakah perbedaan tersebut berpengaruh terhadap penelitian kita tentang Yesus dan Muhammad.

Perbedaan yang utama adalah kapan buku ini dibuat. Hadits tidak dikumpulkan secara formal sampai dua ratus tahun kemudian setelah Muhammad meninggal dunia, sementara tiga dari empat kitab Injil telah ditulis oleh orang-orang yang secara pribadi berjalan bersama Yesus. Meskipun hadits mempunyai lebih banyak kemungkinan kesalahan, saya percaya gambaran Muhammad secara keseluruhan tetap akurat.

Perbedaan yang kedua adalah dalam hal penyusunan materinya. Hadits tidak ditampilkan berdasarkan urutan peristiwa dalam kehidupan Muhammad. Anda harus mencari tambahan-tambahan informasi untuk melengkapi gambaran secara besar. Karena format hadits yang demikian, maka sulit bagi seseorang yang tidak memiliki pendidikan khusus dapat memahaminya secara keseluruhan. Sebaliknya, Injil dimulai sejak kelahiran Yesus dan dilanjutkan dengan kehidupannya sampai kematian dan kebangkitannya. Kitab-kitab tersebut mudah dimengerti meski tanpa informasi tambahan.

Ketiga, jumlah informasinya tidaklah sama. Terdapat hampir setengah juga hadits dibandingkan dengan sembilan puluh pasal dalam kitab Injil. Namun demikian, meskipun catatan Injil singkat, ia tetap memberikan gambaran yang lengkap mengenai kehidupan Yesus.
Kesimpulannya, meski ada perbedaan nyata antara hadits dan kitab Injil, saya percaya bahwa keduanya memberikan informasi yang akurat.


KESIMPULAN
Anda sekarang telah siap untuk memiliki pemahaman yang baik tentang kutipan yang Anda baca dalam buku ini, yaitu dari lima sumber utama mengenai kehidupan Yesus dan Muhammad:
• Al Quran
• Hadits
• Biografi Muhammad
• Sejarah Islam
• Kitab Injil

20 KEPUTUSAN PRIBADI SAYA

Pikiran saya telah terfokus seperti sinar laser pada lembaran kulit berwana hitam. Alkitab berada di hadapan saya sepanjang malam itu. Saya tidak ingat waktu sampai saya mendengar suara dari pengeras suara di mesjid. Itu adalah panggilan untuk sembahyang pagi.

Saya melihat jam di samping tempat tidur saya dengan terkejut – sudah jam 4 pagi. Saya mendengar seluruh anggota keluarga saya bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke mesjid. Tetapi pagi itu, saya tidak ingin berpura-pura sembahyang. Saya merasakan damai yang luar biasa, dan saya hanya ingin beristirahat.

Setelah pengalaman di penjara, saya tidak bisa tidur setiap malam. Saya sering menghabiskan waktu berjam-jam membolak-balikan tubuh saya di tempat tidur sampai akhirnya saya tidur karena kelelahan. Tetapi pagi itu saya menaruh kepala saya di bantal dan dalam sekejap saya telah tertidur. Saya bahkan tidak menyadari bahwa sakit kepala saya benar-benar sembuh.

Tiga jam kemudian, jam 7 pagi, saya terbangun dengan perasaan yang telah benar-benar pulih. Saya telah siap untuk mengambil keputusan. Saya telah menemukan Tuhan yang Maha Besar yang selama ini saya cari. Tidak ada keraguan lagi dalam pikiran saya, saya berdoa kepada Tuhan yang ada di dalam Alkitab dan berjanji untuk menyerahkan hidup saya kepadanya. Kemudian saya kembali membaca Alkitab.

Saya telah selesai membaca kitab Injil, Kisah Para Rasul, dan Roma. Saya tidak tahu kitab mana lagi yang saya harus baca selanjutnya, jadi saya hanya membiarkan Alkitab pemberian apoteker itu jatuh terbuka lagi. Saat itu, saya mendapatkan kitab Mazmur 91. Saya membaca seluruh kitab Mazmur itu. Lalu saya membaca lagi dan rasanya seperti pesan yang ditujukan secara pribadi untuk saya dalam situasi saya saat itu.

MAZMUR 91
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi
dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa
akan berkata kepada YAHWEH:
"Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku,
Elohimkuku, yang kupercayai."
Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau
dari jerat penangkap burung,
dari penyakit sampar yang busuk.
Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau,
di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung,
kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam,
terhadap panah yang terbang di waktu siang,
terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap,
terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
Walau seribu orang rebah di sisimu,
dan sepuluh ribu di sebelah kananmu,
tetapi itu tidak akan menimpamu.
Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan
melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.
Sebab YAHWEH ialah tempat perlindunganmu,
Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,
malapetaka tidak akan menimpa kamu,
dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu
untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Mereka akan menatang engkau di atas tangannya,
supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
Singa dan ular tedung akan kaulangkahi,
engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku,
maka Aku akan meluputkannya,
Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab,
Aku akan menyertai dia dalam kesesakan,
Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia,
dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."

Kata-kata ini memberitahukan saya bahwa Tuhan mengetahui bahaya yang akan saya hadapi karena keputusan saya. Keluarga saya, saudara-saudara, ayah dan kaum kerabat saya – ketika mereka mengetahui keputusan saya, mereka akan datang dan mencoba untuk membunuh saya sebelum orang lain melakukannya.

Dalam kitab Mazmur ini, saya mendengar Tuhan berkata, “Aku akan melindungimu.”

“Baiklah” kata saya. “Ayat ini adalah janji Tuhan dan ini adalah senjata yang akan saya gunakan untuk menghadapi pertempuran saya.” Saya menghapalkan seluruh ayat ini sebelum saya meninggalkan kamar saya.

MEMBERITAHUKAN SANG APOTEKER
Jam 11 pagi. Saya datang kembali ke toko obat sang apoteker dengan obat-obat saya di tangan dan Alkitab di tangan yang lain. Saya mendatangi mejanya dan mengembalikan obat-obat itu kepada sang apoteker.

Dia bertanya kepada saya, “Apakah kamu telah membaca Alkitab itu?”
Saya menjawabnya, “Ya, dan saya telah memutuskan untuk menjadi seorang Kristen.”

Ia melompat-lompat dan mulai memuji Tuhan dengan suara keras. Kemudian ia berlari keluar dari mejanya menuju toko dan memeluk saya.

“Kemari, duduklah di sini,” katanya sambil menarik saya melewati pintu ayun di belakang apotek itu. Dengan senyum lebar di wajahnya, ia mencarikan kursi untuk saya.

Setelah saya duduk, ia berkata lagi, “Tunggu sebentar,” lalu ia menelpon seseorang. Saat itu saya gugup sekali, khawatir ia akan membawa saya ke polisi rahasia. Mungkin saja ini semua jebakan.

Tetapi ternyata ia hanya menelpon suaminya, seorang dokter hewan yang bekerja untuk pemerintah, “Kamu harus pulang secepatnya,” kata apoteker itu.

Ketika suaminya pulang setengah jam kemudian, apoteker itu berkata kepada saya, “Kami ingin mendengar apa yang terjadi tadi malam.” Ketika saya mulai bercerita, apoteker itu terus bertanya, tetapi suaminya hanya melihat saya - dengan tenang dan serius.

Akhirnya saya berkata, “Saya ingin membacakan sesuatu untukmu.” Kemudian saya membacakan seluruh isi dari Mazmur 91. Saya dapat melihat air mata di mata suaminya.
Apoteker itu lalu berkata, “Sudah jam 12. Saya akan menutup apotek ini, dan kami akan mengajakmu makan siang. Setelah makan siang, kami akan mengajakmu ke gereja kami.”

Selama makan siang, mereka terus mempertanyakan pengalaman saya dengan Alkitab tadi malam. Kemudian saya bertanya apakah apoteker itu menginginkan Alkitabnya kembali. “Tidak” katanya, “Saya ingin kamu menyimpannya.”

Kemudian mereka mulai memberi peringatan tentang bagaimana saya harus bersikap. “Jangan memberitahukan kepada terlalu banyak orang apa yang telah kamu lakukan,” saran mereka. “Tidak usah datang ke gereja secara terbuka. Terlalu banyak orang akan melihatmu. Kamu bisa datang ke pendalaman Alkitab bersama kami di rumah-rumah.” Setelah itu, merkea dengan senang hati memperkenalkan pendeta mereka kepada saya.

Setelah kami berbincang-bincang dengan pendeta di kantornya sebentar, ia mengambil kesimpulan yang mengejutkan kami semua. Intinya, ia berkata, “Anakku, pulanglah ke rumahmu. Kami tidak perlu menambah jumlah anggota jemaat kami. Dan jika kamu pulang, kami tidak akan kehilangan anggota jemaat kami. Kami tidak tertarik.”

Ia khawatir kelompok radikal Islam akan menyerang gerejanya jika mereka mendengar bahwa seorang pembangkang Islam menghadiri ibadah di sana. Ketika kami meninggalkan kantornya, saya berkata, “Dengar, saya tidak khawatir tentang apa yang Anda lakukan terhadap saya sekarang. Satu-satunya Pribadi yang telah menyelamatkan saya akan menolong dan memelihara saya. Meskipun Anda telah menolak saya, Ia akan setia menyertai saya kemanapaun saya pergi. Tetapi, Anda membutuhkan pertolongan.”

Apoteker dan suaminya sangat kecewa dan malu. Mereka terus meminta maaf atas apa yang telah terjadi. Saya juga marah, tetapi saya juga dapat melihat bahwa perilaku pendeta itu tidak sesuai dengan apa yang telah saya baca di dalam Alkitab. Saya mulai mempelajari prinsip penting dari memisahkan antara pemimpin dan para pengikutnya. Ini adalah prinsip yang perlu saya terapkan baik kepada umat Islam maupun kepada umat Kristen.

KRISTEN RAHASIA
Untuk setahun berikutnya, saya hidup sebagai “seorang Kristen rahasia” di Mesir. Saya tidak memberitahukan keluarga saya apa yang telah saya lakukan, tetapi saya biasanya berhenti di kantor apoteker itu ketika saya perlu berbicara. Saya bertanya banyak hal tentang Alkitab dan Kekristenan kepadanya. Tetapi saya tidak pernah meminta obat sakit kepala lagi. Sakit kepala saya telah sembuh.

Saya kesulitan mencari gereja yang mengijinkan saya ikut beribadah. Saya pergi secara diam-diam ke tiga orang pendeta yang berbeda yang mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak bisa menerima saya di gereja mereka. Saya akhirnya naik taksi ke sebuah biara yang terletak di gurun pasir jauh di luar kota Kairo. Tempat ini begitu terpencil sehingga saya pikir mereka tidak perlu takut kepada polisi rahasia. Seorang biarawan keluar dari dinding biara dan mengatakan hal yang sama, “Kami tidak dapat menolong Anda.” Tetapi ia memberikan saya satu lagi nama pendeta yang mungkin dapat menolong. Keesokan harinya saya pergi ke gereja itu. Pendeta itu sangat keras awalnya, mencoba memastikan apakah saya jujur. Lalu ia menerima saya dan saya datang ke gereja itu dengan sangat hati-hati selama satu tahun sampai akhirnya saya meninggalkan Mesir. Saya berkata sangat hati-hati karena saya berusaha untuk tidak menarik perhatian orang-orang kepada saya.

Saya naik bis ke gereja dan bukannya mengendarai mobil saya agar tidak diikuti oleh seorang anggota Muslim radikal. Saya tidak memberitahukan kisah saya kepada seluruh anggota jemaat gereja. Gereja-gereja besar di Mesir biasanya mengijinkan polisi Mesir untuk melakukan pengecekan keamanan di pintu gereja. Apabila polisi itu melihat saya, saya akan menyelinap di antara banyak orang untuk masuk dan keluar pintu gereja. Saya harus memastikan bahwa ia tidak menghentikan saya dan mencari tahu siapa diri saya.

Selama hari-hari itu, saya tetap bekerja kepada ayah saya sebagai direktur penjualan untuk pabrik pakaiannya.

MENINGGALKAN MESIR
Keadaan itu hanyalah masalah waktu sebelum akhirnya keluarga saya mengetahuinya. Suatu hari, tanpa rencana, saya mengatakan hal yang sebenarnya kepada ayah saya. Segera saja, ayah saya menarik senjatanya dan menembakkan lima peluru kepada saya. Sejak saat itu, saya keluar dari rumah saya dan dari Mesir untuk seterusnya. Itulah awal perjalanan panjang yang membawa saya dari Mesir ke Afrika Selatan dan akhirnya ke Amerika Serikat, di mana buku ini ditulis.

Saya membawa Alkitab sang apoteker dan saya masih menyimpannya hingga hari ini. Namun ia harus membayar harga karena telah menolong saya. Setelah saya meninggalkan Mesir, sekelompok radikal Muslim membakar apoteknya dan mencoba untuk membunuhnya. Kelompok orang Kristen Koptik memberitahu saya bahwa ia dan suaminya meninggalkan negara itu dan bermigrasi ke Kanada.

HIDUP SAYA HARI INI
Saya telah menjadi seorang Kristen selama sebelas tahun terakhir ini, mengabdikan diri saya untuk memberikan kesempatan mempelajari tentang Yesus seperti yang saya lakukan, kepada seluruh orang dan umat Islam.

Tidak seorangpun seharusnya dipaksa untuk menganut sistem kepercayaan apapun. Tetapi setiap orang harus menerima informasi apapun yang mereka inginkan dan kesempatan untuk membuat keputusan tanpa rasa takut terhadap apa yang mungkin dilakukan orang lain terhadapnya.

Saya berdoa kiranya kata-kata saya dapat memberikan terang kepada Anda yang akan memimpin Anda kepada damai, sukacita dan pengampunan dari Tuhan yang Maha Kuasa.

Penutup

Jika seseorang bercerita kepada Anda dan Anda ingin mengetahui kebenarannya, apa yang akan Anda lakukan? Anda harus kembali kepada sumber yang sebenarnya.

Itulah yang menjadi maksud dari buku ini: membantu Anda untuk memahami Islam dan Kristen dengan membawa Anda kepada pendiri-pendirinya. Ingatlah, Anda tidak dapat memahami apa itu Kekristenan dengan melihat apa yang dilakukan oleh orang-orang Kristen, demikian juga Anda tidak dapat membahami Islam dengan melihat apa yang dilakukan oleh umat Islam. Anda harus melihat kepada sumbernya.
Buku ini unik dalam beberapa hal:
• Sedikit sekali buku terbitan berbahasa Inggris yang fokus pada perbandingan antara Yesus dan Muhammad.

• Sedikit sekali buku berbahasa Inggris tentang Islam yang didasarkan pada pengetahuan Al Quran, hadits dan
sejarah Islam yang dipelajari dalam bahasa Arab.

• Banyak buku berbahasa Inggris tentang Islam yang mencari persamaan latar-belakang antara Islam dan
Kekristenan. Buku ini justru memberikan perbedaan antara Yesus dan Muhammad.

• Setiap pembaca mungkin akan bereaksi berbeda terhadap buku ini. Beberapa orang akan mengeluh bahwa saya
membuat umat Islam tampak buruk. Bukan itu tujuan saya. Saya tahu banyak sekali orang Islam yang luar
biasa, baik, murah hati dan ingin tinggal dalam perdamaian di seluruh dunia. Saya berasal dari budaya
Islam dan saya masih mencintai orang-orang Islam.

• Beberapa orang akan menyerang gagasan menceritakan Muhammad dengan cara apapun. Ini adalah pola pikir dari
kelompok Muslim konservatif tempat di mana saya dibesarkan. Saya berharap mereka dapat meninggalkan
perilaku seperti itu dan melihat informasi-informasi dalam buku ini dengan pikiran terbuka.

• Beberapa orang akan menjadi skeptis, mengira saya menyembunyikan informasi dan menyimpangkannya. Saya
mendorong orang-orang seperti ini untuk melihat pada sumber yang sebenarnya.

• Beberapa orang Kristen memutuskan untuk mengubah keyakinan mereka bahwa Kekristenan dan Islam bersumber
pada Tuhan yang sama. Saya berharap mereka membantu orang-orang Kristen lainnya mengetahui apa yang telah
mereka pelajari. Saya berdoa, buku ini dapat memotivasi umat Kristen untuk bekerja lebih keras membagikan
Injil kepada umat Islam.

• Beberapa orang akan tertarik kepada Yesus dan pesannya. Ini adalah kemungkinan terbaik sebagai hasil dari
membaca buku ini.

Saya tidak tahu reaksi Anda pribadi, tetapi jika Anda melihat kebenaran di dalam Yesus, saya mendorong Anda untuk membaca Alkitab dan berbicara dengan orang-orang Kristen yang jujur tentang jalan hiudup yang luar biasa ini. “Anda akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan membebaskan Anda.” (Yohanes 8:32).
Yesus berkata:

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
--- Yohanes 14:6 ---

Yesus menawarkan sebuah cinta kasih yang tidak pernah ditawarkan oleh nabi manapun dalam sejarah:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”
--- Yohanes 14:6 ---

Saya berdoa, Anda akan datang dan beristirahat dalam cintanya.

19. RANGKUMAN HAL-HAL YANG PENTING

Seperti yang telah saya janjikan sejak awal, kita telah berjalan bersama melalui kehidupanYesus dan Muhammad. Kita telah memperoleh banyak informasi yang menurut saya penting untuk dikaji ulang semua yang telah Anda peroleh. Bab ini akan memberikan kepada Anda rangkuman hal-hal penting dari setiap bab.

KISAH HIDUP MEREKA
Bab 4: Masa Kecil
(Dari lahir sampai dewasa muda)

Muhammad
Muhammad lahir pada tahun 570 M, hampir enam ratus tahun setelah kelahiran Yesus. Ia menghabiskan masa kecilnya di Al Ka’abah, pusat penyembahan berhala orang-orang Arab di kampung halaman Muhammad, di Mekah. Sejarah Islam mengatakan bahwa seorang pendeta Kristen Nestorian bernubuat atasnya ketika ia berusia dua belas tahun. Muhammad mulai mempertanyakan penyembahan berhala dari penduduk Mekah.

Yesus
Yesus lahir sekitar tahun 6 atau 5 SM. Keluarganya adalah suku Yahudi, jadi ia secara teratur pergi ke Bait Tuhan di Yerusalem untuk menyaksikan hari-hari suci umat Yahudi. Ketika masih bayi ia dinubuatkan oleh seorang nabi dan nabiah di Bait Tuhan. Yesus membangkitkan iman dari penduduk Yahudi.

Bab 5: Permulaan Datangnya Wahyu

Muhammad (usia 40 tahun)
Sebagai seorang pemuda, Muhammad menolong memimpin salah satu karavan di Mekah, dan pada usia dua puluh lima tahun ia menikah dengan Kadijah, pemilik karavan terbesar. Muhammad mengunjungi Al Ka’abah, tetapi ia juga menghabiskan waktu berhari-hari untuk melakukan meditasi sendirian di salah satu gua di gunung sekitar Mekah.
Pada usia empat puluh tahun, Muhammad berkata bahwa ia dikunjungi oleh sebuah kuasa ilahi ketika ia sedang bermeditasi. Isterinya dan sepupu isterinya, seorang pendeta Kristen Ebonite, meyakinkannya bahwa ia telah menerima pesan dari Tuhan melalui malaikat Gabriel.

Yesus (usia 32 – 33 tahun)
Sebagai seorang pemuda, Yesus tinggal di Nazaret dan kemungkinan mempraktekan cara-cara berdagang yang ia pelajari dari Yusuf – seorang tukang kayu. Tidak ada catatan bahwa ia pernah menikah. Ia secara teratur mengunjungi sinagoga setempat dan membacakan Kitab Suci kepada orang-orang di sana.

Pada awal usia tigapuluh tahunan, Yesus menyatakan diri kepada sepupunya, Yohanes, yang menyerukan kepada orang-orang untuk bertobat dari dosa-dosa mereka dan membaptis mereka di Sungai Yordan. Yohanes membaptis Yesus dan kemudian menyatakan, “Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Tuhan.” (Yohanes 1:34)

Baik Yesus maupun Muhammad sama-sama mengalami pencobaan selama hari-hari pertama penerimaan wahyu mereka. Injil mengatakan Yesus mengalahkan godaan dari setan untuk jatuh dalam dosa. Hadits mengatakan bahwa ada suatu masa di mana malaikat Gabriel berhenti menampakkan diri kepada Muhammad, dan akibatnya Muhammad menyatakan hendak bunuh diri. Malaikat Gabriel akhirnya kembali meyakinkan Muhammad bahwa ia adalah benar-benar seorang nabi.


Bab 6: Tanggapan Orang Banyak
Muhammad – tigabelas tahun pertama di Mekah (usia 40-53 tahun)
Untuk selama tiga tahun pertama, Muhammad menyampaikan wahyunya secara diam-diam di Mekah, mula-mula mengajak isterinya terlebih dahulu untuk masuk Islam, baru kemudian sepupunya yang berusia sepuluh tahun, dan diikuti oleh sejumlah kecil orang lainnya. Para pemimpin suku Muhammad di Mekah dengan keras menentang gagasan Muhammad tentang Allah. Akibatnya para pemeluk agama Islam sering diganggu atau dianiaya. Akhirnya para pemimpin suku melakukan boikot terhadap umat Islam dan juga keluarga Muhammad. Setelah dua atau tiga tahun, para pemimpin suku memutuskan untuk menghentikan boikot tersebut, namun Muhammad menyadari bahwa ia membutuhkan perlindungan. Karena itu ia menandatangani perjanjian dengan dua kepala suku yang paling berkuasa di Madinah untuk menjadi pelindungnya. Ia dan seluruh umat Islam kemudian pindah ke Madinah ketika Muhammad berusia lima puluh tahun. Ia menerima duabelas suku dari orang-orang Madinah sebagai penolongnya yang istimewa.

Yesus – tahun pertama sampai tahun kedua pelayanannya, hingga ia mengutus murid-muridnya untuk berkhotbah tanpa dirinya (usia 34 tahun)
Berbeda dengan Muhammad, tidak lama setelah ia dibaptis, Yesus pergi ke Bait Tuhan di Yerusalem dan memarahi kondisi materialisme yang ia temukan di sana, sehingga menarik perhatian dari seluruh orang Yahudi. Ia tinggal di Yerusalem, mengajar, dan menunjukkan tanda-tanda mujizat (Yohanes 2:23). Orang-orang menjadi tertarik pada mujizat dan pesan yang ia sampaikan dan mulai mengikuti dia. Yesus memilih dua belas orang untuk menjadi murid-murid terdekatnya.

Bab 7: Penyampaian Pesan
Muhammad – tujuh tahun pertama di Madinah (usia 53 – 60 tahun)
Kehidupan pribadi Muhammad dan orang-orangnya berubah secara dramatis setelah pindah ke Madinah. Karena perjanjiannya dengan dua suku yang paling berkuasa, dia kemudian dapat membentuk pasukan kecil dan mulai melakukan penjarahan. Mereka menang secara mengejutkan ketika melawan tentara Mekah dalam pertempuran Badr. Setelah kemenangan ini, Muhammad menyampaikan bahwa ia menerima lagi pesan dari malaikat Gabriel yang memerintahkan seluruh umat Islam untuk berperang melawan orang-orang kafir (Surat 8:39). Kebanyakan dari dua belas penolong Muhammad menjadi pemimpin militer. Setiap pasukan diijinkan untuk menyita sekian persen dari hasil jarahan yang diperoleh melalui hasil penaklukan.

Di Madinah, Muhammad tinggal dekat dengan kelompok masyarakat Yahudi terbesar di Arab. Mereka menolak pesan yang ia sampaikan dan ketika pasukan Muhammad bertambah kuat, mereka mulai mengancam kelompok ini. Beberapa orang Yahudi bekerjasama dengan penduduk Mekah untuk mengatur semua seranangan yang gagal untuk melawan Muhammad. Sebaliknya, Muhammad menyerang seluruh kelompok masyarakat Yahudi di Arab dan menyita seluruh harta milik mereka. Ketika mereka menyerang suku Yahudi Qurayzah, Muhammad membunuh seluruh laki-laki (berjumlah enam hingga sembilan ratus orang) dan membawa para perempuan dan anak-anak sebagai tawanan.
Yesus – akhir satu atau dua tahun pelayanannya hingga akhir perjalanan ke Yerusalem

Ketika memasuki tahun ketiga dan tahun terakhir dari pelayanannya, Yesus terus berkhotbah menyampaikan pesan-pesannya seperti sebelumnya. Ia mempercepat penyebaran beritanya dengan mengutus murid-muridnya untuk pergi berpasang-pasangan untuk berkhobah. Ia memerintahkan mereka untuk menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati dan mengusir setan. Mereka tidak diijinkan untuk membawa atau menerima uang.

Yesus adalah orang Yahudi, tetapi ia ditolak oleh sebagian besar pemimpin agama Yahudi, yang malah bersekongkol untuk membunuhnya. Yesus menanggapi mereka dengan tegas, penolakan secara verbal tetapi bukan dengan serangan secara fisik.

Mengenai kehidupan pribadi Yesus, Injil hanya menyebutkan bahwa ia mempunyai sahabat dekat, tetapi tidak disebutkan apakah ia pernah menikah.

Bab 8: Hari-hari Terakhir
Muhammad – tiga tahun terakhir dalam kehidupannya (usia 60 – 63 tahun)
Selama delapan tahun di Madinah, Muhamman menaklukkan kota Mekah dengan kekuatan militer yang tangguh dan strategi. Ia menunggang kudanya melalui jalan-jalan di kota dan mengambil alih kendali Al-Ka’abah atas nama Allah. Muhammad sekali lagi menyampaikan wahyu dari Gabril yang menyerukan umat Islam untuk memerangi mereka yang menolak untuk tunduk pada otoritas Islam. Kebanyakan pemimpin Arab kemudian mengirim utusan kepada Muhammad sambil berkata, “Kami tunduk.”

Pada tahun ketujuhnya di Mekah, Muhammad mengalami sakit serius dengan demam tinggi. Setelah dua puluh hari sakit, ia pun meninggal dunia di tangan isterinya, Aisah.

Yesus – bulan-bulan terakhir dari hidupnya (sekitar usia 36 tahun)

Selama hari-hari terakhir dalam hidupnya, Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan Hari Raya Paskah orang Yahudi. Ia mengendarai seekor keledai muda untuk sampai ke kota dengan disambut oleh puji-pujian orang banyak. Setelah ia menyantap makan malam Paskah, Yesus dan para muridnya pergike atas bukit untuk berdoa. Para pemimpin Yahudi menangkapnya di sana dan membawanya ke pengadilan. Ia kemudian diputuskan untuk mati disalibkan dan kalimat itu akhirnya disampaikan. Tiga hari kemudian para murid diceritakan bertemu dengan Yesus yang telah hidup kembali, dan yang tubuhnya menghilang. Injil menuliskan perintah terakhir dari Yesus kepada murid-muridnya, meminta mereka untuk berkhotbah tentang pertobatan dan pengampunan dosa di dalam namanya di seluruh dunia.

AJARAN MEREKA
Bab 10: Pesan Mereka bagi Dunia

Muhammad
Muhammad menggambarkan dirinya sendiri sebagai seorang nabi yang telah datang untuk menghadirkan gambar yang benar tentang Allah kepada dunia. Secara spesifik ia mengajarkan bahwa ia tidak memiliki kuasa untuk mengampuni dosa. Ia katakan Islam adalah agama yang benar yang dipraktekkan oleh Abraham tetapi telah diselewengkan oleh orang-orang Yahudi dan Kristen. Untuk menyenangkan Allah dan masuk surga, seseorang harus mengikuti ajaran Islam, terutama lima pilar. Jika seseorang melakukan dosa kecil, ia dapat melakukan perbuatan baik untuk memperoleh pengampunan. Tetapi jika seseorang melakukan dosa besar, Allah sendiri yang akan memutuskan apakah ia akan mengampuni atau tidak. Setelah meninggal dunia, seseorang menunggu di dalam kubur mereka hingga Hari Penghakiman tiba. Kemudian setiap orang akan menghadap Allah yang akan menimbang perbuatan mereka dan memutuskan apakah orang itu masuk surga atau masuk neraka.

Yesus
Yesus mengatakan dirinya adalah anak Tuhan dan memiliki kuasa untuk mengampuni dosa. Ia menggambarkan dirinya sendiri sebagai penggenapan hukum taurat dan nabi-nabi dalam Kitab Suci orang Yahudi. Pada ”akhir zaman” Yesus katakan ia akan menghakimi yang hidup dan yang mati dan mengirim orang-orang benar masuk ke surga dan orang-orang tidak benar ke neraka. Untuk masuk ke surga, seseorang harus percaya kepada Yesus Kristus, dan sebagai buktinya adalah taat kepada perintah-perintahnya.

Bab 11: Ajaran Mereka tentang Satu Sama Lain

Muhammad
Muhammad sering menyebut nama Yesus dalam ajarannya dan menyatakan rasa hormat yang sangat besar terhadap Yesus. Tetapi, Muhammad selalu mengatakan bahwa Yesus hanyalah seorang nabi Allah dan bukan anak Tuhan. Meskipun Muhammad mengakui Yesus lahir dari seorang perawan, ia menyangkal penyaliban dan kebangkitannya. Muhammad mengutuk umat Kristen karena menyembah Yesus sebagai Tuhan.

Bab 12: Penyembuhan dan Mujizat

Penyembuhan dan mujizat adalah bagian penting dari kisah kehidupan Yesus. Tetapi penyembuhan dan mujizat dalam kehidupan Muhammad menjadi bagian yang masih diperdebatkan di kalangan umat Islam. Meskipun hadits menjelaskan tetnang beberapa mujizat, Al Quran menyangkal bahwa Muhammad pernah melakukan tanda-tanda mujizat, jadi beberapa umat Muslim menolak cerita tentang mujizat tersebut. Dengan kata lain, penyembuhan dan mujizat tidak memainkan peranan penting dalam kehidupan Muhammad. Ketika Anda membandingkan cerita-cerita tentang Yesus dan Muhammad, Anda akan mengetahui:
1. terkait dengan penyembuhan, hanya ada sedikit cerita dari kehidupan Muhammad. Sedangkan dalam kehidupan Yesus, Anda akan menemukan bahwa seluruh pelayanannya terkait dengan menyembuhkan orang sakit.

2. terkait dengan mengusir setan, saya tidak menemukan catatan bahwa Muhammad pernah mengusir setan, tetapi Injil menjelaskan Yesus mengusir setan sebanyak ia menyembuhkan orang sakit.

3. terkait dengan mujizat, hampir semua cerita supranatural tentang Muhammad dikategorikan sebagai mujizat yang dilakukan oleh Muhammad. Tetapi, tidak ada catatan dari mujizat ini memiliki pengaruh kuat bagi pengikut-pengikutnya. Injil menyatakan bahwa mujizat yang dilakukan oleh Yesus adalah untuk mendukung pernyataannya tentang dirinya sendiri secara efektif.

Bab 13: Makna Perang Suci
Sama seperti penyembuhan dan mujizat mendominasi kehidupan Yesus, jihad (perang suci) memainkan perangan penting dalam kehidupan Muhammad dan penyebaran agama Islam. Selama tigabelas tahun di Mekah, Muhammad mempratekkan toleransi untuk menghadapi perlakukan buruk orang lain. Tetapi setelah ia memiliki sejumlah pasukan di Madinah, ia memerintahkan perang suci untuk memerangi orang-orang yang tidak percaya dan mereka yang pernah bersikap buruk terhadapnya. Ia berjanji bahwa Allah akan memberikan pahala bagi umat Muslim yang mau berperang. Ia tidak pernah berhenti memerintahkan perang sampai kematiannya. Namun, umat Islam moderat saat ini meyakini bahwa perang tersebut harus dipahami sebagai pergumulan seseorang untuk melakukan perbuatan baik.

Beberapa umat Islam menunjukkan beberapa referensi dari Perjanjian Baru (terutama Matius 10:34) dan menyatakan bahwa Yesus juga memerintahkan untuk berperang. Tetapi makna dalam ayat ini sangat tergantung pada konteksnya dan tidak mendukung kesimpulan mereka. Sebaliknya, Yesus secara konsisten menolak untuk berperang atau melindunginya. Ketika diancam, ia akan pergi ke tempat yang lebih aman. Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk mempraktekkan belas kasihan, damai, dan pengampunan, meskipun mereka diperlakukan buruk (Matius 5).

Bab 15: Pengajaran tentang Cinta
Cinta di sini harus dipahami dalam konteks hubungan, jadi bab ini menjelaskan tentang hubungan antara Tuhan, utusannya (Yesus atau Muhammad), orang-orang percaya dan orang-orang tidak percaya.

Hubungan antara Tuhan dan utusannya ini membentuk seluruh perbuatan dan ajaran dari utusannya.
Yesus menjelaskan tentang hubungan cinta kasih antara dirinya dengan Bapanya. Sebagai akibatnya, Yesus mengasihi murid-muridnya dan memerintahkan para murid untuk saling mengasihi dan bahkan mengasihi orang-orang yang tidak percaya.

Muhammad berbicara tentang hubungan tuan-hamba untuk menjelaskan hubungan antara dirinya dengan Allah. Ia tidak berbicara tentang mengasihi Allah, dan ia juga tidak berbicara tentang mengasihi sesama Muslim. Ia mengendalikan para pengikutnya dengan hukuman dan pahala. Jadi ia memerintahkan para pengikutnya untuk memperlakukan orang lain dengan cara yang sama – memberikan pahala bagi orang-orang percaya yang berbuat baik dan menghukum orang-orang yang tidak percaya dengan jihad.


Bab 15: Pengajaran tentang Doa
Dalam Islam, doa diatur baik secara kata-kata maupun gerakan tubuh. Doa harus dilakukan sebanyak lima kali setiap hari, dan mereka terpusat menyembah Allah serta menyatakan kepatuhan mereka kepadanya. Umat Islam tidak dilarang untuk menaikkan doa tambahan di luar apa yang sudah ditetapkan, tetapi mereka tidak diharuskan untuk melakukannya. Hubungan pribadi dengan Allah selama berdoa tidak diharapkan terjadi (hanya sejumlah kecil sekte, yang dinamaka Sufi, yang berharap akan hal ini.) Berdoa adalah cara untuk memperoleh kemurahan Allah.

Yesus menolak doa yang dilakukan secara bertele-tele. Untuk berdoa, ia mengajarkan murid-muridnya mempersembahkan pujian, meminta Tuhan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan memohon pengampunan dosa. Yesus berdoa untuk berkomunikasi dengan Tuhan, sama seperti seorang anak kepadanya ayahnya. Berbeda dengan Muhammad, Yesus memerintahkan para pengikutnya untuk mendoakan musuh-musuh mereka.

Bab 17: Sikap terhadap Perempuan
Yesus dan Muhammad sangat berbeda dalam sikap mereka terhadap perempuan. Kita melihat pada tiga hal:
Karakter perempuan: Muhammad memberikan komentar negatif tentang perempuan. Tetapi, ia memastikan hal-hal yang perlu dilakukan oleh perempuan-perempuan Muslim. Yesus tidak pernah mengatakan bahwa karakter perempuan berbeda dengan karakter lelaki. Ia malah memuji para perempuan karena iman mereka, menyembuhkan mereka yang sakit, dan menerima bantuan mereka.

Ajaran tentang pernikahan: Dalam pernikahan, Muhammad memerintahkan para suami untuk menjadi pelindung dan para isteri untuk patuh. Seorang suami berhak menceraikan isterinya dengan berbagai alasan, besar kecil. Sedangkan para isteri tidak boleh berinisiatif untuk menceraikan atau menghentikan perceraian. Sebaliknya, Yesus mengajarkan bahwa perceraian hanya boleh diijinkan apabila terjadi perzinahan. Ia menjelaskan pernikahan sebagai sebuah kesatuan yang ditahbiskan oleh Tuhan.

Pernikahan dalam kehidupan pribadi: Muhammad menikahi tigabelas orang perempuan dalam waktu yang sama dan meninggalkan sembilan orang janda. Yesus tidak pernah menikah, tetapi ia mempunyai sekelompok orang perempuan yang berjalan bersama-sama dengan dia dan selalu membantunya.

KESIMPULAN
Saya berharap, tinjauan ulang ini dapat membantu memberikan gambaran besar dalam pikiran Anda tentang hubungan antara Yesus dan Muhammad. Banyak orang mencari persamaan mereka, tetapi karena saya melihat kehidupan mereka secara berdampingan maka saya menyimpulkan, jumlah perbedaan mendasar di antara mereka jauh lebih banyak daripada persamaan mereka.

Yang lebih penting lagi, saya menyadari bahwa saya telah sampai pada posisi di mana saya harus membuat keputusan pribadi bagi hidup saya. Jalan mana yang ingin saya ikuti? Dalam bab selanjutnya, saya akan menjelaskan pilihan saya.

18. PERBANDINGAN PRAKTEK AJARAN

Sekarang setelah Anda mempunyai latar belakang yang cukup untuk memahami Yesus dan Muhammad, mari kita bandingkan ayat per ayat untuk memberikan penjelasan kepada Anda. Di bawah ini adalah delapan contoh praktik ajaran mereka.


LARANGAN TERHADAP MAKANAN DAN MINUMAN

Muhammad
Meminum alkohol dan memakan daging babi, keduanya dilarang bagi umat Islam (di antara hal-hal lainnya)

“Hai engkau orang-orang mukmin! Minuman yang memabukkan dan judi, (menyembah) batu-batu, dan (ramalan dengan menggunakan) panah, sangatlah dibenci – dan merupakan pekerjaan setan.”
--- Surat 5:90; Terjemahan Ali ---

“Katakanlah, “Aku tidak menemukan dalam pesan yang aku terima dengan pewahyuan tentang (daging) yang dilarang untuk dimakan oleh orang yang menghendaki untuk memakannya, kecuali daging bangkai, daging yang darahnya tertumpah, atau daging babi.”
--- Surat 6:145; Terjemahan Ali ---

Muhammad secara pribadi menghukum mereka yang minum anggur.

“Anas bercerita bahwa Rasul Allah pernah memukul seseorang (yang minum) anggur sebanyak empat puluh kali dengan menggunakan sepatu dan dahan pohon kelapa.”


Yesus
Yesus tidak melihat kesucian seseorang berdasarkan apa yang ia makan atau minum

“Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."”
--- Markus 7:18-23 ---


PUASA
Muhammad
Muhammad memerintahkan umat Islam untuk berpuasa antara sembahyang pertama (sekitar jam 4 pagi) dan sembahyang ke empat (sekitar jam 5 sore) selama bulan suci Ramadan.

“Ramadan adalah bulan di mana diturunkan Al Quran, sebagai petunjuk bagi umat manusia, serta menjadi (tanda) untuk membimbing dan menghakimi (antara yang benar dan yang salah). Supaya setiap orang di antara kamu yang hadir (di tempat tinggalnya) selama bulan itu hendaklah berpuasa, tetapi jika ia sakit, atau sedang dalam perjalanan diharuskan (berpuasa menggantikannya) di hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu; Ia tidak ingin menempatkan kamu dalam kesulitan (Ia mnenghendaki kamu) untuk melengkapi masa-masa keharusan tersebut, dan untuk mengagungkan Dia yang telah membimbing kamu, dan barangkali kamu akan bersyukur.”
--- Surat 2:185; Terjemahan Ali ---


Yesus
Yesus tidak memerintahkan para pengikutnya untuk berpuasa

“Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
--- Markus 2:18-20 ---

Yesus jarang sekali menyebutkan tentang berpuasa, kecuali ketika ia mengatakan tentang mengusir setan yang hanya bisa dilakukan dengan “berdoa dan berpuasa.” (Matius 17:21 versi New King James, Markus 9:29 versi New King James)


MENGHAKIMI ORANG LAIN
Muhammad
Jika umat Islam melihat seseorang melanggar hukum Islam, Muhammad mmerintahkan untuk mereka untuk melakukan sesuatu terkait dengan hal itu

“Aku mendengar Rasul Allah pernah berkata, “Seseorang yang diantara kamu melihat seseuatu yang tidak menyenangkan harus mengubahnya dengan bantuan tangannya, dan jika ia tidak cukup kuat untuk melakukannya, maka ia harus melakukan itu dengan lidahnya, dan jika ia tidak cukup kuat untuk melakukan hal itu, (maka) hendaklah ia (membencinya) dari dalam hatinya dan itulah sebagian kecil dari iman.”


Yesus
Yesus memerintahkan para pengikutnya untuk menguji diri mereka sendiri dan tidak melihat kepada perilaku orang lain.

“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
--- Matius 7:1-5 ---


MEMBALAS DENDAM
Muhammad

“Jika kamu mendapat luka (dan terbunuh), maka pastikan bahwa orang lain juga mendapat luka yang sama (dan terbunuh).”
--- Surat 3:140 ---

Yesus

“ Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.”
--- Matius 5:38-42 ---

MENGUTUKI MUSUH
Muhammad
Muhammad beberapa kali mengutuki orang-orang ketika ia sedang bersembahyang. Salah seorang umat Islam menceritakan kisah berikut ini:

“Bahwa ia mendengar Rasul, setelah mengangkat kepalanya pada saat shalat subuh, berkata, “Ya Allah, Tuhan kami! Segala puji bagimu.” Dan pada akhir (Raka’at), ia berkata, “Ya Allah! Kutukilah ini, dan ini, dan ini, dan ini.”

Yesus
Bandingkanlah perilaku Muhammad dengan Yesus ketika ia sedang sekarat di kayu salib:
“Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. [Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka."] Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!" Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela Dia juga.”
--- Markus 15:27-32 ---

“Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.”
--- Lukas 23:34 ---


MENGAMPUNI MEREKA YANG BERSALAH KEPADAMU
Muhammad

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa (dalam tingkatannya), tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya (atas) tanggungan Allah. Sesungguhnya Dia (Allah) tidak menyukai orang-orang yang zalim. Dan sesungguhnya, orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada suatu dosa pun atas mereka. Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Merek aitu mendapat azab yang pedih. Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.”
--- Surat 42:40-43; terjemahan Ali ---

Yesus

“Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan Barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Tuhan Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.”
--- Lukas 6:29-35 ---


PEDANG
Muhammad

“Hai nabi (Muhammad) kobarkanlah semangat para Mukmin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu orang yang tidak mengerti.”
--- Surat 8:65 ---


Yesus

“Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Hai teman, untuk itukah engkau datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.”
--- Matius 26:50-52 ---


TAWANAN
Muhammad

“Tidak patut bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawi sedangkah Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu).”
--- Surat 8:67 ---

Yesus

“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
--- Lukas 4:18-19, NKJY, penekanan ditambahkan ---


KESIMPULAN
Ada banyak perbandingan yang dapat dibuat, tetapi hal-hal di atas merupakan contoh-contoh bagi Anda. Jika Anda melanjutkan penelitian Anda terhadap Yesus dan Muhammad, Anda akan menemukan banyak lagi perbedaan menurut Anda sendiri.

Bab ini memberikan kesimpulan terhadap bagian dari sebuah buku yang berjudul, “Their Legacy in Words in Deeds” (Warisan Mereka dalam Perkataan dan Perbuatan). Pada bagian akhir buku ini, saya menulis satu bab yang memberikan rangkuman seluruh informasi yang telah Anda baca sejauh ini, dan saya menggunakan bab terakhir untuk menyelesaikan cerita saya pribadi tentang pertemuan dengan Yesus dan Muhammad secara berdampingan.

17. KEBETULAN YANG MENARIK

Ketika saya mempelajari tentang kehidupan Yesus, salah satu pengalaman yang paling menarik bagi saya adalah saya menemukan beberapa kejadian dalam hidup Yesus yang juga dialami oleh Muhammad. Dalam bab ini Anda akan melihat bagaimana Yesus dan Muhammad menyikapi:

• Seorang perempuan yang tertangkap basah sedang berzinah
• Seorang buta yang meminta tolong
• Para pengikut yang meninggalkan mereka ketika dalam masalah
• Orang-orang lapar di padang gurun


PEREMPUAN BERZINAH DIHAKIMI
Muhammad
“Seorang perempuan datang kepada Muhammad dan berkata, “Aku telah berzinah, jadi sucikanlah aku.” [Ia ingin Muhammad menghukumnya agar Allah mengampuni dosa-dosanya dan mengijinkannya masuk Surga.] Muhammad menjawabnya, “Pergilah sampai engkau melahirkan seorang anak.”
Setelah ia melahirkan anak, ia kembali kepadanya bersama-sama dengan anaknya, dan berkata, “Ini adalah anak yang telah aku lahirkan.” Muhammad menjawabnya, “Pergilah dan rawatlah dia sampai engkau menyapihnya.”
Setelah perempuan itu menyapihnya, ia datang kepada Muhammad dengan anaknya yang sedang memegang sepotong roti di tangannya [Anak itu mungkin berusia sekitar dua tahun karena itu adalah lama waktu yang diperintahkan Al Quran untuk menyusui]. Perempuan itu berkata, “Wahai Rasul Allah, inilah anak itu. Aku telah menyusuinya dan ia sedang makan.”
Lalu Muhammad memberikan anak itu kepada salah seorang umat Islam dan ia memerintahkan hukuman kepada perempuan itu. Kemudian ia dikubur di dalam selokan sampai sebatas dada, lalu orang-orang melemparinya dengan batu.”

Cerita ini sangat sering digunakan dalam khotbah agama Islam sebagai contoh kemurahan hati Muhammad!

Yesus
“Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. 10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."”
--- Yohanes 8:3-11 ---


ORANG BUTA MEMINTA PERTOLONGAN
Muhammad
Salah seorang kepala suku terhormat di Mekah datang kepada salah seorang anggota Muhammad, dan Muhammad sangat ingin membujuknya untuk masuk Islam. Pada saat itu, seorang buta datang mendekati Muihammad dan sangat ingin memperoleh penjelasan mengenai beberapa hal tentang Islam. Tetapi Muhammad tidak menyukai gangguan itu dan ia mengabaikannya.
Setelah peristiwa itu, Muhammad mengatakan bahwa Allah memarahinya karena tindakannya terhadap orang buta tersebut. (Surat 80:1-15)

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa) atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?”
--- Surat 80:1-4 ---

Hal yang perlu dilihat disini adalah Muhammad mengabaikan orang buta itu dan bukan menolongnya seperti yang ia minta.

Yesus
“Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?" Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat." Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Tuhan. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Tuhan.”
--- Lukas 18:35-43 ---

Orang buta itu mengetahui bahwa Yesus telah menyembuhkan banyak orang karena itu ia ingin meminta pertolongan kepadanya. Yesus memberikan apa yang ia minta.


PARA PENGIKUT LARI PADA SAAT ADA MASALAH

Muhammad
Setelah Muhammad menaklukkan Mekah, beberapa orang Arab yang bebas berkumpul bersama dan berupaya untuk mengalahkannya. Memimpin di atas keledai putihnya, Muhammad berjalan memerangi mereka dengan dua belas ribu orang pasukan. Tetapi pihak musuh secara mengejutkan berhasil mengalahkan mereka ketika hari masih sangat pagi, hingga pasukan Muhammad tercerai-berai dan lari ketakutan. Muhammad menarik diri ke sebelah kanan dan berteriak, “Hendak kemanakah kalian? Datanglah kepadaku. Aku adalah Rasul Allah. Akulah Muhammad anak Abdullah.” Beberapa orang tetap bersamanya, tetapi sebagian besar lainnya melarikan diri. Muhammad memanggil seseorang yang memiliki “suara keras” untuk berdiri dan memanggil orang-orang itu. Seratus orang pejuang akhirnya berperang bersama Muhammad. Dan pada akhirnya pasukan umat Islam yang besar itu berhasil mengalahkan musuh mereka hari itu. Perang ini dikenal sebagai Perang Hunayn.”
Intinya adalah bahwa Muhammad memerintahkan agar murid-muridnya melindunginya.

Yesus
“Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.... Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Hai teman, untuk itukah engkau datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?" .... Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi." Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.”
--- Matius 26:47, 50-54, 56 ---

Intinya, Yesus tidak membiarkan murid-muridnya berperang untuknya dan ia tidak memanggil mereka kembali ketika mereka melarikan diri.

KELAPARAN DI PADANG GURUN
Muhammad
Orang-orang Mekah pernah menandatangani perjanjian untuk memboikot Muhammad, keluarganya dan umat Islam, serta menolak menjual makanan kepada mereka. Hal ini berlangsung selama dua atau tiga tahun. Akhirnya Muhammad dan seluruh umat Islam pergi meninggalkan kota itu dan hidup di padang gurun di sebelah kota itu. Mereka putus asa. Sejarah Islam mengatakan bahwa orang-orang Muhammad menjadi sangat lapar sehingga mereka memakan kotoran binatang dan daun-daun pepohonan. Tahun ini dikenal sebagai Tahun Kelaparan.
Mereka bertahan hidup dengan adanya bantuan dari beberapa orang simpatisan dan teman-teman yang membelikan mereka makanan. Setelah beberapa saat, pemimpin Mekah memutuskan untuk menghentikan boikot tersebut. Muhammad tidak dapat secara supranatural menyediakan makanan bagi para pengikutnya pada saat itu.

Yesus
Yesus juga pernah diperhadapkan dengan para pengikutnya yang lapar. Sekitar lima ribu orang laki-laki mengikuti Yesus ke desa untuk mendengarkan ajarannya. Mereka mengikutinya begitu lama sehingga mereka menghabiskan makanan mereka, dan akhirnya menjadi lapar. Seorang anak laki-laki memberikan dua ekor ikan dan lima potong roti kepada Yesus. Ia berdoa atas makanan itu dan meminta murid-muridnya membagikannya. Makanan itu pun cukup untuk semua orang (Lihat Yohanes 6:1-14)

KESIMPULAN
Kemiripan peristiwa di atas memberikan cara lain untuk melihat perbedaan antara Yesus dan Muhammad. Pada bab selanjutnya, saya akan menunjukkan beberapa ajaran yang serupa. Dengan kata lain, Anda dapat membandingkan perkataan Yesus dan Muhammad secara langsung terhadap topik-topik tertentu seperti menghakimi orang lain, membalas dendam, mengampuni dan lain-lain.

16. SIKAP TERHADAP PEREMPUAN

Bahkan sebagai seorang anak kecil yang bertumbuh di Mesir, saya berkelakar tentang cara umat Islam memperlakukan perempuan. Ketika saya mempelajari Al Quran dan sejarah Islam, saya bisa melihat terlalu banyak pembatasan yang diberikan kepada perempuan yang secara langsung dikatakan oleh Muhammad. Hal ini sekali lagi menempatkan saya pada posisi untuk mempertanyakan apakan benar Tuhan di sorga memperlakukan umat-Nya dengan cara seperti ini.

Tujuan saya dalam bab ini adalah untuk menunjukkan kepada Anda perlakuan Muhammad terhadap para wanita dan kehidupan pribadinya dengan perempuan. Dari sini, Anda bisa melihat bagaimana budaya masyarakat Islam berkembang.
Kita juga akan melihat perilaku Yesus dan hubungan pribadinya terhadap para perempuan. Bab ini akan dibagi ke dalam tiga bagian:
• Ajaran mereka tentang karakter perempuan
• Ajaran mereka tentang pernikahan
• Hubungan pribadi mereka dengan perempuan


AJARAN MUHAMMAD TENTANG KARAKTER PEREMPUAN
Kami memiliki banyak sekali informasi tentang perempuan baik dalam Al Quran maupun dalam ajaran Muhammad yang ditulis dalam hadits.
Muhammad memberikan pemisahan yang jelas antara laki-laki dan perempuan. Sayangnya, banyak dari komentarnya tentang perempuan yang merendahkan.

Apakah perempuan itu jahat?
Ketika Muhammad mengunjungi surga dan neraka (pada Malam Perjalanan), ia mengatakan:

“Rasul mengatakan, “Aku melihat ke surga dan menemukan bahwa kebanyakan penghuninya adalah orang-orang miskin, dan melihat ke (neraka) api, dan menemukan banyak kebanyakan penghuninya adalah perempuan.”

Pada masa Muhammad, perempuan harus berhati-hati untuk tidak berjalan di dekat orang yang sedang berdoa. Hal itu karena Muhammad katakan jika seorang perempuan berjalan di dekat seorang laki-laki yang sedang berdoa, maka doanya menjadi batal dan ia harus mengulang kembali doanya dari awal. Isteri kedua Muhammad, Aisah mengatakan ajaran tesebut dengan nada protes,

“Hal-hal yang bisa membatalkan doa telah disebutkan di depanku. Mereka katakan, “Doa dibatalkan oleh seekor anjing, keledai dan perempuan (jika mereka lewat di depan orang yang sedang berdoa).” Aku jawab, “Engkau telah menjadikan kami (para perempuan) menjadi seperti anjing.”

Di kesempatan yang lain, Muhammad menggambarkan perempuan sebagai “setan jahat” atau “pembawa sial”

“Setan jahat telah disebutkan di hadapan Rasul: Rasul berkata, “Setan jahat ada di dalam segala hal, di rumah, dalam diri seorang perempuan, dan kuda. ”

Perempuan dianggap kotor ketika sedang mendapat haid, dan Muhammad berkata mereka tidak boleh berdoa ataupun berpuasa pada hari-hari tersebut. Muhammad juga berkata bahwa perempuan ditaruh di posisi negatif di mata Allah.

“Suatu ketika Rasul Allah pergi ke Musalla (untuk berdoa)... Kemudian ia melewati sejumlah orang perempuan dan berkata, “Wahai perempuan, bersedekahlah, karena aku melihat kebanyakan penghuni neraka adalah (perempuan) sepertimu.” Kemudian mereka berkata, “Mengapa demikian ya Rasul Allah? Ia menjawab, “Kalian sering mengutuki dan tidak mensyukuri suami kalian. Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih lemah dalam hal kepandaian dan agama dibandingkan kalian. Seorang laki-laki yang waspada dan bijaksana bisa dilemparkan ke neraka karena beberapa orang di antara kalian.” Para perempuan menjawab, “Ya Rasul Allah! Apa yang kurang dalam kepandaian dan agama kami?” Ia menjawab, “Bukankah dua orang saksi perempuan sama dengan seorang laki-laki.” Mereka mengiyakan. Lalu ia berkata, “Inilah kekurangan dari kepandaianya. Bukankah benar bahwa seorang perempuan tidak dapat berdoa ataupun berpuasa pada saat haid?” Para perempuan itu mengiyakan. Ia berkata lagi, “Inilah kekurangan dalam hal agama mereka.”


Apakah perempuan lebih lemah?
Apakah Muhammad percaya bahwa perempuan lebih lemah daripada seorang laki-laki? Al Quran mengatakan bahwa dibutuhkan dua orang saksi perempuan untuik menyamai seorang saksi laki-laki:

“Dan bersaksilah dengan dua orang laki-laki di antaramu. Jika tidak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang laki-laki dengan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya.”
--- Surat 2:282 ---

Muhammad menjelaskan alasan ajaran seperti ini, sebagai berikut:

“Rasul katakan, “Bukankah saksi seorang perempuan sama dengan saksi setengah laki-laki?” Perempuan-perempuan itu menjawab, “Ya.” Ia katakan, “Ini karena kekurangan cara berpikir seorang perempuan.”

Para perempuan itu juga menerima bagian warisan yang lebih sedikit dibandingkan lelaki.

“Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian warisan) untuk anak-anakmu. Yaitu bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan.”
--- Surat 4:11 ---

Perempuan perlu dilindungi
Banyak orang mempertanyakan tentang melindungi perempuan Islam. Pada permulaan periode Islam. Ketika Muhammad tinggal di Mekah hanya dengan isteri pertamanya, ia tidak meminta perempuan Islam untuk mengenakan penutup. Setelah pindah ke Madinah, sesuatu terjadi, kemudian secara tiba-tiba turun wahyu mengenai perempuan.
Muhammad mulai menikahi beberapa orang perempuan, dan Muhammad selalu mengadakan pesta makan setelah pernikahan. Setelah menikahi Zainab binti Jahsh, (saya akan menceritakannya kepada Anda nanti), beberapa orang tetap tinggal di rumahnya, sampai Muhammad pergi.
Keesokan harinya, salah seorang pengikut setia Muhammad memberi saran seperti ini:

“Diceritakan oleh Umar: Aku berkata, “Wahai Rasul Allah! Seseorang itu baik atau buruk semuanya tergantung padamu, jadi aku sarankan agar engkau memerintahkan ibu dari semua orang beriman (isteri-isterimu) mengenakan kerudung.” Kemudian Allah mewahyukan ayat Al-Hijab.”

Pada hari yang sama, Muhammad menerima wahyu melalui malaikat Gabriel bahwa para perempuan Muslim harus mengggunakan jilbab.

“Hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang orang mukmin , “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal (sebagai perempuan terhormat), karena itu mereka tidak diganggu.”
--- Surat 33:59; lihat juga ayat 33, dan surat 24:31, 58 ---

Jadi para perempuan mulai menutupi diri mereka. Isteri kedua Muhammad, Aisah, mengomentari tentang bagaimana para perempuan mengikuti wahyu ini:

“Aisah pernah berkata, “Ketika (ayat) mengatakan: Mereka harus mengenakan jilbab mulai dari leher sampai kaki, diturunkan, (para perempuan) menggunting pakaian bagian atas mereka di sebelah pinggirnya dan menutup wajah mereka dengan potongan kain.”

Jadi, maksud Muhammad mengenai hijab menjadi jelas dan para perempuan Islam pada masa itu menutupi wajah mereka. Umat Islam konservatif saat ini masih mengikuti ayat Al Quran tersebut dan para perempuannya masih menutupi wajah mereka. Umat Islam liberal, memilih untuk menggunakan pakaian modern, tetapi sopan, lebih mengikuti gaya berpakaian daripada tertutup secara keseluruhan.

Perempuan sebagai pampasan perang
Ketika sebuah desa atau sebuah suku diserang oleh Muhammad dan pasukannya dan mereka dikalahkan, umat Islam diijinkan untuk mengambil para perempuan dan anak-anak untuk dijadikan budak. Bab 29 dalam buku 8, hadits Muslim, mengatakan demikian:

“Diijinkan untuk memiliki hubungan seksual dengan seorang perempuan tawanan setelah ia selesai haid. Apabila ia memiliki suami, maka pernikahannya dianggap batal setelah ia menjadi tawanan.”

Hadits itu menjelaskan lebih lanjut kapan aturan itu diberlakukan:

“Dalam perang Hanain, Rasul Allah mengirimkan pasukannya ke Autas dan bertemu dengan musuh-musuhnya dan memerangi mereka. Setelah mengalahkan mereka dan mengambil tawanan mereka, seorang teman utusan Allah tampak tidak mau berhubungan intim dengan perempuan-perempuan tawanan karena suami-suami mereka menyembah banyak tuhan. Kemudian Allah yang Maha Tinggi, menurunkan ayat, “Dan para perempuan yang telah menikah, kecuali merkea yang telah menjadi milikmu (maka berhak untuk dimiliki ketika masa Idda mereka telah berakhir.”

Bukan hanya hadits yang mengatur hal itu, tetapi Al Quran juga menyatakan bahwa perempuan tawanan dapat dijadikan sebagai tempat pembuangan bagi tuan mereka, meskipun mereka telah menikah (Surat 4:24).
Umat Islam boleh memilih melepaskan perempuan itu dari perbudakan dengan cara menjadikannya sebagai isteri mereka.

Perhatian Muhammad terhadap perempuan
Walaupun demikian, Muhammad juga memastikan bahwa perempuan Muslim harus dijaga dengan baik, terutama orang miskin dan para janda. (Dalam masyarakat Islam terdapat banyak janda karena adanya paktek jihad). Ia membiayai mereka dari hasil rampasan perang dan pajak sumbangan (zakat) yang ia kumpulkan dari semua orang yang ada di bawah kekuasaan Islam.


AJARAN YESUS TENTANG KARAKTER PEREMPUAN
Yesus tidak mengatakan secara spesifik bahwa karakter perempuan berbeda dengan karakter laki-laki. Tetapi, kita dapat mengetahui tindakannya terhadap perempuan dengan melihat bagaimana ia memperlakukan mereka. Kitab Injil menggambarkan Yesus memuji para perempuan karena iman mereka, menyembuhkan penyakit mereka, mengusir roh-roh jahat dan mengampuni dosa-dosa mereka – sama seperti yang ia lakukan terhadap para lelaki.

Memuji iman para perempuan dan menyembuhkan mereka
Seorang perempuan yang telah mengalami pendarahan selama duabelas tahun melihat Yesus di tengah kerumunan orang banyak. Ia menyentuh ujung jubah Yesus dan Yesus merasakannya. “Siapa yang menyentuhku?” tanya Yesus. Bergetar karena ketakutan, perempuan ini berlutut di kaki Yesus dan mengakui bahwa dialah yang telah menyentuhnya. Ia takut karena menurut hukum Yahudi, pendarahannya membuat ia menjadi kotor dan ia tidak boleh menyentuh siapapun. Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Anakku, imanmu telah menyembuhkanmu. Pergilah dengan damai dan terlepaslah engkau dari semua penderitaanmu.” (Markus 5:21-34)
Jadi Yesus memuji iman perempuan itu. Perkataannya sungguh berbeda dengan ajaran Muhammad yang mengatakan perempuan “kurang dalam hal agama.”
Yesus juga memuji perempuan lainnya karena imannya. Ini terjadi ketika seorang perempuan bukan Israel, yang terus menerus memohon kepadanya untuk menyembuhkan puterinya dari ikatan setan. Yesus berkata kepadanya, “Hai perempuan, engkau memiliki iman yang besar! Permintaanmu telah dipenuhi.” (Matius 15:28)
Yesus bahkan berkata bahwa persembahan seorang janda dapat lebih bernilai daripada persembahan orang kaya:

“Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.” --- Lukas 21:1-4 ---
Tindakan Yesus benar-benar berbeda dengan Muhammad. Ingat, Muhammad pernah menegur sejumlah perempuan untuk “memberikan persembahan” untuk meningkatkan kekurangan mereka dalam hal kepandaian dan agama.

Mengusir roh-roh jahat keluar dari dalam diri mereka
Beberapa orang dari pengikut Yesus adalah para perempuan yang telah dilepaskan dari ikatan setan.

“Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Sorga. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.”
--- Lukas 8:1-3 ---

Yesus juga menyembuhkan seorang perempuan dari kelumpuhan selama delapan belas tahun karena diikat oleh roh jahat. (Lukas 13:10-13)

Mengampuni dosa para perempuan
Ketika Yesus dan murid-muridnya sedang berjalan melalewati Samaria, mereka berhenti di sebuah sumur di luar kota. Saat itu Yesus lelah dan beristirahat sementara para murid pergi ke dalam kota untuk membeli makanan. Kemudian, seorang perempuan datang untuk mengambil air, dan Yesus mulai berbicara dengannya. Kenyataan bahwa Yesus berbicara dengannya merupakan sesuatu yang luar biasa karena dua hal: (1) Yesus berbicara dengan seorang perempuan dan (2) perempuan itu adalah orang Samaria, yang dianggap kotor oleh orang-orang Yahudi.

Beberapa saat kemudian, perempuan itu terkejut karena Yesus mengetahui bahwa ia tinggal bersama seorang lelaki yang bukan suaminya. Merasa heran karena mengetahui tentang kehidupannya, perempuan itu segera lari ke dalam kota dan memberitahukan kepada semua orang tentang Yesus. Yesus kemudian tinggal di kota itu selama dua hari, dan ia mengajarkan banyak hal yang mendorong orang-orang Samaria untuk percaya kepadanya (Yohanes 4:1-42).
Bukannya mengutuk perempuan itu karena dosanya, Yesus memberinya kesempatan untuk mengikutinya.

Yesus didekati oleh seorang perempuan lainnya ketika ia sedang makan di rumah beberapa orang pemimpin agama. Seorang perempuan yang dikenal karena kehidupannya yang berdosa memasuki rumah itu dan berlutut di bawah kaki Yesus. Ketika air matanya jatuh di kaki Yesus, perempuan itu mencuci kakinya dan mengeringkannya dengan rambutnya. Kemudian ia mengambil sebotol minyak wangi dan menuangkannya di kaki Yesus. Para pemimpin agama itu kemudian berbisik, “Kalau ia benar-benar seorang nabi, ia tentu akan tahu bahwa perempuan itu adalah orang berdosa.”
Yesus menjawabnya dengan berkata, “Ya, perempuan ini penuh dengan dosa, tetapi cintanya kepadaku sangat besar.” Lalu Yesus berkata kepada perempuan itu, “Dosamu telah diampuni.” (Lukas 7:36-50).

Yesus juga pernah terlibat dalam kasus seorang perempuan yang ketangkap sedang berzinah dan hampir dilempari batu oleh para pemuka agama. Yesus lalu berkata kepada orang-orang yang menuduh perempuan itu: Biarlah dia yang tidak berdosa yang pertama kali melempari perempuan ini dengan batu. Ketika mereka semua pergi, Yesus berkata kepada perempuan itu, “Aku juga tidak menghukum engkau… Sekarang pergilah dan tinggalkan hidupmu yang penuh dosa itu.” (Yohanes 8:11)


PERNIKAHAN
Ajaran Muhammad tentang perempuan dalam pernikahan
Hampir sama dengan perlakuannya terhadap perempuan, Muhammad menggambarkan hubungan pernikahan sebagai suatu hubungan di mana laki-laki memiliki tingkat yang lebih tinggi dan para perempuan harus patuh kepadanya. Mengenai para suami, Al Quran katakan:

“Kaum Laki-laki itu hádala pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka”
--- Surat 4:34 ---

Di ayat yang sama, Al Quran mengatakan tentang para isteri

“Sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang taat (kepada Allah dan kepada suami merkea) lagi memelihara (kesucian, harta milik suami mereka).”

Bagian kedua ayat ini memberikan kebebasan bagi para suami untuk menghukum iseri mereka yang berkelakuan buruk:

“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyusnya, maka (pertama-tama) nasihatilah mereka dan (kemudian) pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan (terakhir) pukullah mereka (pelan-pelan, jika berguna). Kemudian jika menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya..”

Para perempuan juga akan dihukum jika mereka menolak untuk tidur dengan suami-suami mereka.

“Rasul berkata, “Jika seorang suami mengajak isterinya untuk tidur dengannya dan ia menolak untuk menghampirinya, maka para malaikat akan menghukum mereka sampai pagi. ”

Perceraian diterima sebagai bagian dari hidup dalam budaya Islam. Seorang lelaki dapat menceraikan isterinya dengan mengatakan, “Aku menceraikan engkau,” sampai sebanyak tiga kali. Tetapi ia boleh menikahinya lagi. Tetapi jika ia juga berkata, “Kamu bertindak seperti ibuku kepadaku,” maka ini akan menjadi perceraian tetap dan ia tidak dapat menikahinya lagi kecuali perempuan itu telah menikah dengan lelaki lain dan telah bercerai dengannya. Setelah perceraian kedua terjadi, suami pertama itu bebas untuk menikahi kembali perempuan itu jika ia menginginkannya (Surat 2:226-232). Tetapi, seorang isteri tidak diijinkan mengajukan cerai ataupun menolak jika suaminya menceraikannya. (Praktek ini berdasarkan Surat 4:34).

Di negara-negara Islam saat ini, di mana hukum Islam diterapkan, para perempuan tetap tidak diijinkan untuk mengajukan atau menolak perceraian (di negara-negara seperti Arab Saudi, Iran dan Sudan). Tetapi, untuk negara-negara yang lebih sekuler, mereka memberikan hak bagi perempuan untuk bercerai. Seperti misalnya di Mesir, sejak undang-undang tahun 2003 dikeluarkan, perempuan diberikan ijin untuk mengajukan perceraian dengan beberapa persyaratan tertentu, seperti suami yang tidak seiman.

Terdapat banyak aturan untuk perceraian, kompensasi dan masa tunggu sebelum menikah kembali dijelaskan di dalam hadits. Hukum Islam mengijinkan perceraian dengan berbagai macam keadaan, bahkan hanya karena hal-hal kecil. Jadi semuanya tergantung kepada perilaku si suami. Ia dapat menceraikan isterinya hanya karena isterinya sulit untuk diajak komunikasi.
Al Quran juga mengijinkan seorang suami untuk memiliki isteri hingga empat orang jika ia mampu menghidupinya.

“Dan jika kamu takut tidak dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga atau empat”
--- Surat 4:3 ---

Tetapi Muhammad diijinkan untuk memiliki isteri lebih dari empat, sebagaimana yang Anda akan lihat dalam bagian berikutnya.

Ajaran Yesus tentang perempuan dalam pernikahan
Berbeda dengan Muhammad, Yesus mengajarkan bahwa perceraian sangat dilarang.

“Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?" Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?" Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. Sebab pada awal dunia, Tuhan menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia." Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."”

Yesus menempatkan pernikahan sebagai status rohani yang tinggi. Yesus mendukung ajaran dalam Perjanjian Lama yang mengatakan bahwa Tuhan sendiri yang mentahbiskan ikatan antara seorang lelaki dan isterinya. Ikatan ini begitu dekat sehingga digambarkan sebagai dua orang yang menjadi satu daging (Kejadian 2:2-4)
Yesus tidak memberikan ajaran secara khusus tentang pernikahan. Tetapi para pengikutnya memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pernikahan dan perceraian, seperti yang tertulis dalam Perjanjian Baru. Sekarang mari kita lihat pernikahan di dalam hidup Yesus dan Muhammad.


ISTERI-ISTERI MUHAMMAD YANG TERKENAL
Serupa dengan perlakuan Muhammad yang berubah terhadap orang-orang tidak percaya setelah kepindahannya ke Madinah, begitu pula prakteknya terhadap isteri-isterinya. Mari kita lihat isteri pertamanya dan kemudian dua belas perempuan lainnya yang ia nikahi di Medinah.

Kadijah, isteri pertama
Ketika Muhammad masih sebagai seorang pemuda berusia dua puluh lima tahun, ia menikah dengan isteri pertamanya, Kadijah, yang pada saat itu berusia empat puluh tahun. Ia dianggap sangat memberikan dukungan emosional kepada Muhammad ketika ia menerima wahyu dan ditolak orang-orang Mekah. Ia bertahan menikah dengan Kadijah sendiri selama dua puluh lima tahun sampai Kadijah meninggal dunia.

Aisah, pengantin kanak-kanak
Kira-kira setahun setelah pindah ke Madinah, Muhammad memilih seorang isteri yang sangat mengejutkan bahkan bagi standar masyarakat Arab. Ia adalah anak perempuan salah seorang pengikut setianya, Abu Bakar, yang masih berusia enam tahun.

“Rasul menulis (perjanjian nikah) dengan Aisah ketika ia masih berusia enam tahun dan tinggal serumah dengannya ketika ia berusia sembilan tahun dan ia bertahan dengannya selama sembilan tahun (sampai Muhammad meninggal dunia).”

Lebih dari sekedar kisah yang membingungkan tentang seorang pengantin yang masih kanak-kanak, Aisah menjadi tokoh utama dalam sejarah Islam. Ia menceritakan ribuan hadits yang menggambarkan kehidupan dan ajaran Muhammad. Ia juga terlibat dalam sebuah insiden serius yang mengancam kredibilitas Islam.

Ketika Muhammad memimpin pasukannya dalam sebuah pertempuran, ia selalu memilih salah seorang isterinya untuk pergi bersamanya. Di tahun 5 H, ia membawa Aisah dalam pertempuran melawan bani Mustaliq, salah satu suku Yahudi. Aisah berusia kurang lebih sebelas tahun pada saat itu.

Cerita ini menurut penuturan Aisah. Aisah mengendarai sebuah kereta khusus di belakang seekor unta. Di malam hari, pesta penjarahan berakhir dan Aisah meninggalkan kelompok mereka dan pergi ke kamar mandi di gurun pasir. Ketika ia sedang berjalan pulang, ia baru menyadari bahwa ia telah kehilangan kalungnya karena itu ia pergi kembali untuk mencarinya. Ketika ia kembali ke tempat orang-orang itu menjarah, semua orang telah pergi karena mengira ia berada di dalam kereta di belakang unta. Ia menunggu di gurun sampai seorang tentara Muslim datang dan mengenalinya. Ia membawa Aisah kembali ke Madinah keesokan paginya dengan mengendarai untanya.

Beberapa orang menuduh Aisah telah berhubungan dengan seorang tentara Muslim di gurun pasir. Muhammad tidak dapat membuktian bahwa ia tidak melakukannya. Orang-orang mulai berkata, “Bagaimana orang ini mengaku dirinya sebagai seorang nabi tetapi ia tidak mengetahui apa yang terjadi kepada isterinya?” Lebih dari dua puluh hari keadaan ini berlanjut. Sampai akhirnya Muhammad menerima sebuah wahyu dari malaikat Gabriel yang membela Aisah dari perbuatan salah dan menghukum mereka yang telah menuduhnya (Surat 42:11-18).

Pengaruh dari insiden tersebut tidak berakhir di situ. Salah satu sepupu Muhammad yang tumbuh besar bersamanya, Ali ibn Abu Talib telah memperingatkan Muhammad untuk menceraikan Aisah. Aisah mendengar hal ini sehingga ia dendam seumur hidupnya kepada Ali. Setelah kematian pemimpin umat Islam yang ketiga (Uthman), Ali ibn Abu Talin diangkat menjadi kalifah Islam berikutnya. Tetapi Aisah menolak untuk mengakuinya sebagai pemimpin, dan ia bersama-sama dengan sepasukan tentara yang mendukungnya berperang melawannya. Dalam Pertempuran Unta, sepuluh ribu orang Islam terbunuh. Ali ibn Abu Talib terbunuh, dan anaknya menggantkan posisinya sampai akhirnya ia diracuni oleh orang-orang Islam.
Jadi Aisah, sang pengantin kanak-kanak, adalah tokoh utama dalam sejarah Islam. Sekarang mari kita lihat isteri Muhammad lainnya yang juga sangat menarik.

Zainab, isteri anak angkat Muhammad
Suatu hari, Muhammad pergi ke rumah anak angkatnya, Zaid Bin Harithah. Ketika ia sampai di sana, anak angkatnya itu sedang tidak berada di rumah, dan isteri anaknya itu, Zainab, di rumah sendirian. Ketika ia membuka pintu, mata Muhammad berpandangan dengan mata Zainab, lalu Muhammad berkata, “Terpujilah dia yang dapat merubah hati dan penglihatan.” Muhammad jatuh cinta kepadanya. Zainab pun menyadari bahwa Muhammad memiliki perasaan khusus kepadanya. Ketika suaminya pulang, ia menceritakan kepadanya apa yang telah terjadi. Ada dua masalah dalam situasi seperti ini. Pertama, Zainab telah menikah, dan kedua, suaminya adalah anak angkat Muhammad. Hukum Islam melarang seorang lelaki menikahi isteri anaknya.

Tetapi, sejak saat itu, Zainab berlaku buruk kepada suaminya dan menunjukkan bahwa ia tidak lagi tertarik kepadanya. Setiap kali ia berbuat seperti itu, Zaid pergi kepada Muhammad dan mengeluh tentang isterinya dan bercerita kepadanya tentang penganiayaan yang ia dapat dari isterinya. Dan setiap saat Muhammad berkata kepadanya, “Tahanlah isterimu, dan bertakwalah kepada Allah” (Surat 33:37).
Setelah hal ini berlangsung beberapa lama, Zaid kemudian menyerah dan bercerai dengan isterinya.

Sejarah Islam kemudian mencatat Muhammad meminta Zainab untuk menikahinya, meskipun hukum Islam melarang seseorang menikahi isteri anaknya. Tidak lama setelah itu, Muhammad mengutus Zaid untuk mengajukan lamaran. Zaid pergi ke rumah mantan isterinya dan mendapatkan ia sedang mempersiapkan tepung untuk membuat roti. Untuk sesaat, Zaid berkata, “Ketika aku melihatnya, aku tidak dapat memandang wajahnya karena aku masih mencintainya.” Tetapi ia berkewajiban untuk mengirimkan pesan dari Muhammad. Mantan isterinya kemudian menjawab, “Allah pasti memerintahkan aku untuk menikahinya.” Ia berkata kepada Zaid bahwa ia akan pergi ke Mesjid untuk berdoa. Jadi, Zaid kembali kepada Muhammad dan menceritakan kepadanya apa yang telah terjadi.
Ketika Zainab sedang di mesjid, Muhammad menyampaikan sebuah wahyu dari malaikat Gabriel:

“Dan (ingatlah) ketika kamu berkata kepada orang yang telah menerima nikmat Allah dan perhatianmu, “Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah,” sedang kamu menyembunyikannya di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap isterinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dnegan dia, supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluan daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku. Tidak ada suatu keberatanpun atas nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya.”
--- Surat 33:37-38; Terjemahan Ali ---

Wahyu ini secara khusus menyatakan bahwa Allah memerintahkan Zainab untuk menikah dengan Muhammad. Ayat ini juga menunjukkan bahwa pernikahan ini akan membantu umat Islam lainnya dengan menyatakan kepada mereka bahwa diijinkan bagi seorang pria untuk menikahi bekas isteri anak angkatnya jika pernikahan mereka telah berakhir.
Muhammad juga menerima sebuah wahyu yang menghapuskan adopsi. “Allah tidak ... menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak-anak kandungmu sendiri” (Surat 33:4). Artinya, Zaid tidak lagi dianggap sebagai anak Muhammad yang berarti juga melegalkan pernikahan Muhammad dengan Zainab.

Akhirnya, Zainab setuju untuk menikah dengan Muhammad dan menjadi isteri kelimanya (5 H). Suami pertamanya kemudian meninggal tiga tahun kemudian ketika berperang dalam jihad.
Zainab sangat senang dengan hal-hal yang terjadi padanya. Hadits mencatat:

“Zainab pernah membual di hadap isteri-isteri Rasul dan berkata, “Kalian dinikahkan oleh keluarga kalian, tetapi aku dinikahkan (dengan Rasul) oleh Allah dari Langit ketujuh.”

Mari kita lihat contoh lainnya yang lebih spesifik tentang bagaimana Muhammad mendapatkan salah satu isterinya – kali ini adalah seorang tawanan perang.

Safiya, perempuan Yahudi yang cantik.
Sampai tahun 7 H, Muhammad telah berkeliling hampir di seluruh suku orang Yahudi di Arab. Hanya tinggal satu yang tersisa – yaitu suku Khaybar. Muhammad dan pasukannya kemudian mengeliling kampung suku ini pada malam hari dan menyerang ketika penduduknya sedang tidur. Ia membunuh hampir semua laki-laki dan orang dewasa, sementara para perempuan dan anak-anak diangkut sebagai tawanan.

Muhammad kemudian memperhatikan seorang perempuan cantik bernama Safiya, yang menjadi salah satu dari para tawanan. Ayahnya adalah pemimpin suku Khaybar, dan ia masih pengantin baru. Ayah dan suaminya dibunuh oleh orang-orang Islam pada hari itu. Muhammad kemudian bertanya kepada para pengikutnya, “Tawanan siapakah perempuan itu?” Mereka menjawabnya, “Tawanan Qais bin Thabet Al-Shammas.”

Muhammad kemudian memberikan orang tersebut dua orang sepupu Safiya dan membawa Saifya untuk dirinya. Ia kembali ke Madinah bersama Muhammad. Di tengah perjalanan, setelah masa haidnya berakhir, Muhammad menikahinya.
Di malam hari setelah pernikahan Muhammad dengan Safiya, salah seorang pengikut Muhammad berjaga sepanjang malam, berjalan di sekeliling tenda dengan pedang di sampingnya. Keesokan paginya, Muhammad bertanya kepadanya mengapa ia melakukan hal itu. Orang itu menjawab, “Aku khawatir terhadap engkau karena engkau telah membunuh ayah, suami dan orang-orang di sukunya, dan sampai saat ini ia belum menjadi orang percaya, jadi aku mengkhawatirkan engkau.”


ISTERI-ISTERI MUHAMMAD YANG LAINNYA
Setiap isteri Muhammad memiliki cerita di belakang mereka, dan saya telah menceritakan beberapa diantaranya yang paling menarik. Daftar selengkapnya tentang isteri-isteri Muhammad adalah sebagai berikut:
1. Kadijah bin Khu-walid (Muhammad menikah dengannya di Mekah selama dua puluh lima tahun sampai Kadijah
meninggal dunia)
2. Aisah bint Abu Bakr (Ia adalah perempuan muda, pencemburu dan suka menimbulkan masalah, tetapi ia adalah
salah satu yang paling disayangi oleh Muhammad, anak perempuan dari sahabat Muhammad, dan pengganti
pertama dalam Islam)
3. Hafza bint Umar Ibn Al-Khattab (Ia adalah anak perempuan dari salah seorang pejuang Muhammad yang paling
tangguh)
4. Umm-Habib Rumleh bint Abi Sufyan (Ia adalah anak perempuan dari pemimpin suku Qurais di Mekah yang masuk
Islam, sesaat sebelum Muhammad menaklukkan kotanya)
5. Zainab bint Jahsh (Awalnya ia adalah isteri dari anak angkat Muhammad. Mereka bercerai dan kemudian
Muhammad menikahinya)
6. Umm Salama Hend bint Abi Ummayah
7. Maymuna bint el-Harith al-Hilleliah
8. Sauda bint Zema’a l Amawiya
9. Juwariya bint al-Harith (Ia adalah perempuan Yahudi yang dijadikan tawanan perang dalam penjarahan
terhadap bani Mustaliq, ketika Aisah dituduh melakukan perzinahan)
10. Safia bint Ho-yay (Ia adalah perempuan Yahudi yang dijadikan tawanan perang dalam pernjarahan terhadap
suku Khaybar)
11. Ra-hana bint Shumahon
12. Maria bint Shumahon
13. Umm Sharik

Seperti yang Anda ketahui, Al Quran hanya mengijinkan umat Islam menikahi dua, tiga atau empat iseri, kecuali Muhammad. Ia menyampaikan sebuah wahyu yang menjelaskan tentang para perempuan yang diperbolehkan untuk ia nikahi:

“Wahai Rasul! Kami telah memberikan kepadamu isteri-isterimu yang telah engkau bayar; dan mereka yang telah dimiliki oleh tangan kananmu keluar dari tawanan perang yang telah Allah berikah kepadamu, dan anak-anak perempuan dari paman atau bibi dari ayahmu, dan anak-anak perempuan dari paman atau bibi ibumu, yang telah pindah (dari Mekah) bersama-sama denganmu dan setiap perempuan yang percaya dan mengabdikan jiwanya kepada Rasul, jika Rasul menghendaki untuk menikahinya; - ini hanya berlaku untukmu dan tidak kepada (seluruh) orang-orang percaya.
--- Surat 33:50; Terjemahan Ali ---

Ketika Muhammad meninggal dunia, ia meninggalkan sembilan orang janda. Muhammad melarang seorangpun dari mereka untuk menikah kembali setelah kematiannya (Surat 33:6, 52)

Perempuan-perempuan lainnya
Sebagai tambahan terhadap isteri-isterinya, Muhammad mempunyai sejumlah perempuan lainnya sebagai tempat pembuangan. Mereka adalah para budak perempuan yang telah dibeli atau diperolehnya sebagai tawanan perang. Semua budak, baik laki-laki ataupun perempuan dalam bahasa Arab disebut milkelimen. Budak laki-laki melayani Muhammad dengan melakukan tugas-tugas inti seperti menyiapkan keperluan Muhammad dan isteri-isterinya, membersihkan rumah dan merawat binatang peliharaan mereka. Mereka menyediakan makanan dan membawakan air untuk membersihkan diri sebelum berdoa. Tercatat ada empat puluh tiga orang budak lelaki yang masuk dalam daftar sejarah agama Islam.
Budak perempuan melakukan tugas yang sama, tetapi hukum Islam juga mengijinkan Muhammad untuk melakukan hubungan intim dengan mereka tanpa harus menikahi mereka. Jika mereka kemudian mempunyai anak dari hasil hubungan ini, maka anak-anak mereka tidak boleh memakai nama Muhammad atau menerima warisan darinya. Anak ini akan tetap menjadi budak Muhammad, dan bukan menjadi anaknya, dan Muhammad memiliki hak untuk tetap memakainya atau menjualnya. (Hukum Islam memperbolehkan milkelimen dijual kepada sesama orang Islam). Tercatat ada dua puluh tiga orang budak perempuan dalam sejarah Islam.

HUBUNGAN MUHAMMAD SECARA UMUM DENGAN ISTERI-ISTERINYA
Kehidupan sosial Muhammad dipenuhi dengan pertengkaran antara dirinya dengan isteri-isterinya atau antara isteri-isterinya. Sejarah Islam mencatat banyak cerita tentang perkelahian-perkelahian ini. Suatu ketika isteri-isteri Muhammad bersikeras meminta uang kepada Muhammad, dan ia kemudian berkata bahwa ia tidak akan memberi apa-apa kepada mereka. Dalam kejengkelan, ia memisahkan diri dari mereka selama satu bulan (dua puluh sembilan hari). Lalu ia menawarkan kepada semua isterinya untuk memilih bercerai darinya. Kepada Aisah, Muhammad berkata bahwa ia boleh berkonsultasi dengan orangtuanya mengenai masalah ini. Tetapi akhirnya, seluruh isterinya memilih untuk tinggal di rumahnya.

Dalam hal berhubungan dengan isteri-isterinya, Muhammad mengatur jatah satu hari untuk masing-masing isterinya. Tetapi ketika Aisah membuatnya bermasalah, ia akan mengambil satu hari dari jatah isterinya yang lain dan menghabiskannya dengan Aisah. Salah seorang isterinya mengeluh tentang situasi ini dan Muhammad mengancam akan menceraikannya. Tetapi karena ia telah tua, ia kemudian memohon, “Jangan ceraikan aku. Aku akan tetap bersamamu dan memberikan jatah malamku untuk Aisah.”

YESUS DAN PARA PEREMPUAN YANG MENOLONGNYA
Tidak ada catatan dalam Injil atau sejarah Kekristenan bahwa Yesus pernah menikah atau memilki seorang isteri. Ia digambarkan memiliki hubungan baik dengan dua orang kayak beradik, Maria dan Marta, dan ia makan di rumah mereka (Lukas 10; Yohanes 12)
Penulis Injil juga menyebutkan bahwa ada sejumlah kecil perempuan yang berjalan mengikuti perjalanan Yesus dan para muridnya serta membantu mereka.

“Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Sorga. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.”
--- Yohanes 8:1-3 ---

Para perempuan ini adalah pengikut yang setia, dan mereka tetap menemani Yesus melewati proses penyalibannya.

“Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.”
--- Matius 27:55-56 ---

Setelah tubuh Yesus dipindahkan dari salib, dua orang dari para perempuan itu mengikuti Yusuf dari Arimatea dan menyaksikan tubuh Yesus diletakkan di dalam makam dan sebuah batu besar digulingkan di depan pintu masuk makam tersebut (Matius 27:57-61). Kemudian mereka pergi dan mempersiapkan rempah-rempah yang akan digunakan untuk mengurapi tubuh Yesus setelah hari peristirahatan (Sabat) berlalu.
Perempuan-perempuan ini jugalah yang menjadi orang pertama yang melihat Yesus setelah kebangkitannya.

“Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu…. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."”
--- Matius 28:1, 9-10 ---

Jadi, kita bisa melihat bahwa para perempuan mengikuti dan membantu Yesus. Yesus bahkan memberikan mereka hak istimewa sebagai orang yang pertama yang melihatnya setelah ia bangkit. Kami tidak memiliki bukti bahwa Yesus pernah melakukan hubungan intim dengan mereka. Masyarakat Yahudi tentu akan telah mengutuk perbuatan sedemikian.


KESIMPULAN
Apa yang kita pelajari mengenai perilaku Yesus dan Muhammad terhadap perempuan?
Karakter perempuan. Muhammad menggambarkan perempuan secara negatif. Sebaliknya Yesus memperlakukan mereka sama seperti ia memperlakukan para lelaki.

Pengajaran tentang pernikahan. Muhammad menggambarkannya sebagai sebuah hubungan dimana perempuan harus tunduk kepada laki-laki dan diperbolehkan bagi seorang lelaki untuk menceraikan isterinya dengan berbagai alasan. Yesus berbicara pernikahan sebagai kesatuan yang ditahbiskan oleh Tuhan dan hanya bisa diceraikan oleh ketidaksetiaan salah satu pasangan.

Hubungan dengan perempuan. Muhammad mempunyai banyak isteri dan mengalami banyak tantangan dengan mereka. Yesus tidak pernah menikah tetapi ada sejumlah orang perempuan yang berjalan bersamanya dan membantunya.
Sekali lagi kita melihat perbedaan dalam hal karakter dan kepribadian antara Yesus dan Muhammad. Menarik sekali untuk mengetahui bagaimana perbedaan ini memainkan peranan ketika mereka menghadapi tantangan yang serupa. Bab berikutnya akan menggambarkan empat peristiwa mengejutkan yang hampir sama dalam kehidupan mereka dan bagaimana mereka meresponinya.