BAB

Sabtu, 09 Oktober 2010

11. AJARAN MEREKA MENGENAI SATU SAMA LAIN

Kebanyakkan orang Barat akan terkejut jika mengetahui bahwa Muhammad dan Al Quran menyatakan rasa hormat kepada Yesus. Setengah bagian pertama dari bab ini kita akan melihat banyak dari ajaran Muhammad berbicara tentang Yesus. Namun, Yesus tidak pernah berbicara secara langsung tentang Muhammad karena Yesus hidup enam ratus tahun sebelum Muhammad lahir. Meski demikian, saya yakin kita dapat memberikan perkiraan apa yang mungkin Yesus katakan tentang Muhammad, berdasarkan ajaran Yesus yang telah kita ketahui. Setengah bagian yang kedua dari bab ini akan menjelaskan tentang hal tersebut.

RASA HORMAT MUHAMMAD BAGI YESUS
Muhammad menggambarkan dirinya dan Yesus sebagai “saudara seiman.”

“Utusan Allah berkata, “Aku adalah orang yang paling dekat dengan Yesus, anak Maria, di antara semua manusia di bumi ini baik yang hidup saat ini maupun yang akan datang. Mereka lalu bertanya, “Utusan Allah, bagaimana hal itu bisa terjadi?” Ia pun menjawab, “Para nabi adalah saudara seiman, karena memiliki ibu yang berbeda. Namun, agama mereka tetaplah satu dan tidak ada nabi lain di antara kami (antara aku dan Yesus Kristus).”

Jadi Muhammad menyatakan bahwa dirinya dan Yesus mempraktekkan agama yang sama. Bagaimana ini? Untuk memahami hal ini dan ajaran lainnya dari Muhammad tentang Yesus, Anda perlu berhati-hati terhadap penjelasan Muhammad mengenai hubungan antara Islam, Kekristenan dan Yudaisme.


Islam, Yudaisme dan Kekristenan

Ingat bahwa Muhammad tinggal dalam kelompok masyarakat yang di dalamnya terdapat orang-orang Yahudi, Kristen dan penyembah berhala. Karena Muhammad menyatakan hanya ada satu Tuhan, sama seperti orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen, ia harus menjelaskan bahwa Tuhan yang satu inilah adalah sama dengan Tuhannya mereka.
Penjelasannya adalah bahwa Islam datang terlebih dahulu, dan Abraham mempraktekkan Islam sebelum Kristen dan dan Yudaisme datang.

“Ibrahim (Abraham) bukanlah orang Yahudi dan bukan pula seorang Kristen, akan tetapi dia adalah seorang Islam yang sejati ... Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim (Abraham) ialah orang-orang yang mengikutinya dan nabi ini (Muhammad) serta orang-orang yang beriman (Muslim).”
--- Surat 3:67-68 ---

Menurut Muhammad, karena Abraham mempraktekkan Islam dan menyembah Allah, semua nabi yang berasal darinya juga mempraktekkan Islam. Al Quran menuliskan banyak daftar nama nabi yang berasal Alkitab, seperti Ishak, Ismael, Yakub, Yusuf, Nuh, Daud, Salomo dan Musa. Bahkan Al Quran juga menyatakan Yohanes (Pembaptis) dan Yesus adalah nabi Allah juga (Surat 4:163; 6:84-86; lihat juga 2:130, 135; 3:95; 4:125, 6:161). Muhammad menunjuk semua nabi sebagai “saudara”, kecuali Abraham yang disebutnya sebagai ayah.

Pertanyaannya adalah, “Jika semua nabi ini mengikuti Islam, darimanakah Yudaisme dan Kekristenan berasal?” Al Quran menyebutkan bahwa orang-orang Yahudi dan Kristen telah menyelewengkan pesan yang disampaikan oleh para nabi, dan sebagai hasilnya adalah agama Yudaisme dan Kristen (Surat 2:75; cf ayat 76-79, Surat 5:13). Oleh karena itu, Kitab Suci orang Yahudi dan Kristen dianggap tidak sah.

Muhammad berkata bahwa wahyu yang diterimanya telah membatalkan Kekristenan dan Yahudi, dan membawa orang-orang kembali kepada agama yang sesungguhnya, yang dipahami dan dipraktekkan oleh Abraham (Islam).
Oleh karena itu, ketika Muhammad berbicara tentang Yesus, ia menganggapnya sebagai nabi Allah yang mengajarkan Islam.

Mari kita lihat beberapa ajaran Muhammad yang secara khusus berbicara tentang Yesus. Kita akan melihat bagaimana ia setuju terhadap Alkitab mengenai beberapa peristiwa di dalam hidup Yesus. Tetapi dalam banyak hal, Muhammad juga bertentangan dengan ajaran Alkitab.

AJARAN MUHAMMAD TENTANG YESUS
Muhammad memberikan banyak pernyataan positif tentang Yesus, khususnya melalui pewahyuan Al Quran. Saya telah menyiapkan daftar ayat lengkap di dalam Al Quran yang menggambarkan keterangan mengenai Yesus, yang disebutkan di dalam Alkitab. Silahkan membaca daftarnya di dalam Appendix D.
Salah satu ayat yang paling signifikan adalah di dalam Surat 3:33-63. Para sarjana Islam mengatakan bahwa Muhammad menyampaikan ayat-ayat ini ketika pada tahun 9 H ia dikunjungi oleh beberapa orang pendeta Krsiten dari Najran, sebuah daerah di dekat perbatasan utara Yaman sekarang. Pendeta ini datang untuk bercakap-cakap dengan Muhammad tentang Islam.

Muhammad lalu berkata kepada mereka, “Jadilah orang Islam.”
Mereka menjawab, “Kami adalah Muslim,” yang artinya, “Bahkan sebelum kami bertemu denganmu, kami menyembah hanya satu Tuhan.” Kemudian Muhammad terus menggambarkan kepada mereka perbedaan antara Islam dan Kristen. Pertama ia menyampaikan kisah tentang kelahiran Maria, ibu Yesus, dan kelahiran Yohanes Pembaptis. (Cerita ini mencakup apa yang diceritakan di dalam Alkitab, tetapi ada juga informasi yang tidak ditemukan dalam Alkitab). Kemudian ia menggambarkan Yesus sebagai berikut:

Yesus lahir dari seorang perawan

“(Ingatlah), ketika malaikat berkata, “Wahai Maryam (Maria), sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan Kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya adalah Al-Masih, Isa Putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)... Maryam berkata, “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun.” Allah berfirman, “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya, “Jadilah,” lalu jadiolah ia.”
--- Surat 3:45-47, Lihat juga 4:171 ---

Muhammad tidak hanya menyatakan bahwa Maria hamil ketika ia masih perawan, tetapi ia juga mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias. Selanjutnya, Muhammad menyatakan bahwa Yesus melakukan berbagai mujizat.

Yesus melakukan mujizat

“Dan menjadikannya (Isa/Yesus) sebagai rasul kepada Bani Israel (yang berkata kepada mereka), “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mujizat) dari Tuhanmu yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya, dan penderita sakit kusta dan aku menghidupkan orang-orang yang telah mati dengan seizin Allah.”
--- Surat 3:49 ---

Meskipun cerita tentang membuat burung dari tanah tidak ada di dalam kitab Injil, tetapi kata-kata terakhir dari ayat ini secara mengejutkan memiliki kesamaan dengan ucapan Yesus yang dicatat di dalam kitab Matius:

“Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.”
--- Matius 11:4-5 ---

Dengan kata lain, Muhammad setuju dengan Kristen bahwa Yesus melakukan banyak mujizat, bahkan membangkitkan orang mati. (Ini hanya sebagian kecil dari hal-hal positif yang ditunjukkan oleh Al Quran mengenai Yesus. Silahkan lihat Apendix D untuk daftar yang lebih lengkap. Namun demikian, dalam banyak hal Muhammad berbeda dengan catatan di Alkitab. Sebagai contoh, ia mengatakan kepada kelompok pendeta Kristen ini bahwa Yesus menyembah Allah.

Yesus menyembah Allah

“Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalah yang lurus.”
--- Surat 3:51 ---

Muhammad berkata bahwa murid-murid Yesus menyatakan, “Kami adalah umat Islam” (ayat 52) dan menolak menyembah yang lain selain Allah (ayat 53). Dengan kata lain, Muhammad mengatakan bawah para murid menolak untuk menyembah Yesus sebagai Tuhan. Namun demikian, Injil menyebutkan beberapa contoh dari para murid yang menyembah Yesus (Matius 14:33; 28:9; Lukas 24:51-52).
Muhammad menyimpulkan dengan menceritakannya pada tamunya yang beragama Kristen, “Ini adalah kisah yang sebenarnya....” (Surat 3:62). Tetapi, para tamu itu menolak apa yang disampaikan oleh Muhammad.
Sementara khotbah Muhammad kepada para pendeta ini memberikan sudut pandang yang bagus, mari kita lihat beberapa pernyataan dalam Al Quran yang menunjukkan pandangan Muhammad tentang Yesus.

Muhammad katakan Yesus menubuatkan kedatangannya

“Dan (ingatlah) ketika Isa putra Mariam berkata, “Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).”
--- Surat 61:6 ---

Ahmad adalah salah satu dari nama Muhammad, jadi Muhammad berpikir Yesus telah menubuatkan kedatangannya. Namun, Muhammad juga berkata bahwa orang Kristen telah menghilagkan ayat ini dari Kitab Suci mereka. Para Sarjana Islam, telah menyatakan bahwa beberapa ucapan Yesus yang dicatat dalam kitab Yohanes berbicara tentang Muhammad, namun umat Kristen memahami ayat-ayat tersebut menunjuk kepada Roh Kudus (Yohanes 14:16-17, 24; 16:7; lihat juga Appendiks D).

Tuhan tidak punya anak
Umat Kristen yang membaca Al Quran tentu akan terkejut melihat Al Quran begitu sering dan secara spesifik menyangkal bahwa Tuhan bisa mempunyai seorang anak. Sebagai contoh:

“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) yang beserta-Nya.”
--- Surat 23:91---

“Katakanlah (Ya Muhammad): “Jika (Allah) adalah yang Maha Mulia itu mempunyai anak, aku akan menjadi orang pertama yang menyembahnya.”
--- Surat 43:81, terjemahan Ali ---

“Janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga,” berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak.”
--- Surat 4:171 ---

Tidak seharusnya Yesus disembah
Menurut Al Quran, Allah akan menanyai Yesus pada Hari Kebangkitan, “Apakah engkau berkata kepada orang-orang, ’Sembahlah aku dan ibuku sebagai dua Tuhan selain Allah?”
Yesus akan menjawab, “Tidak pernah aku berkata kepada mereka, kecuali seperti yang Engkau (Allah) perintahkan aku untuk sampaikan, ’Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu’” (Surat 5:116-117; lihat juga ayat 72).
Muhammad berkata bahwa orang Kristen salah karena menyembah Yesus.

“Aku mendengar Nabi berkata, “Jangan terlalu membesar-besarkan dalam menyembahku seperti orang Kristen menyembah anak Maria, karena aku hanyalah seorang hamba. Jadi panggil saja aku hamba Allah dan rasul-Nya.”


Yesus tidak bangkit dari kematian
Bicara tentang mereka yang berkata bahwa mereka telah menyalibkan Yesus, Muhammad mengatakan:

“mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.... tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepadanya.”
--- Surat 4:157-158 ---

Dengan kata lain, Muhammad berkata bahwa sebagai gantinya disalibkan, Yesus telah diangkat secara langsung kepada Allah.

KESIMPULAN
Ajaran Muhammad tentang Yesus, khususnya yang berasal dari Al Quran, secara terus menerus mengatakan hal-hal yang positif dan menekankan hal yang sama dengan yang di dalam Alkitab. Namun, wahyu di dalam Al Quran juga berulang kali menyangkal salah satu pernyataan penting yang telah dibuat oleh Yesus, yaitu bahwa ia adalah Anak Tuhan. Kelompok Nestoria dan Ebionite di Arab yang hidup pada masa Muhammad, juga menegaskan kenabian Yesus meski mereka menolak keilahiannya. Islam menyatakan Yesus adalah salah satu nabinya, dan Muhammad mengatakan bahwa Yesus telah menubuatkan tentang kedatangannya.

AJARAN YESUS TENTANG MUHAMMAD
Ijinkanlah saya menyatakan sejak awal, bahwa bagian tentang Yesus ini hanya ditulis sebagai sebuah opini. Yesus tidak mengajarkan tentang Muhammad secara langsung karena ia hidup enam ratus tahun sebelum Muhammad. Oleh karena itu, kita harus mengetahui apa yang menjadi ajaran Yesus untuk dapat mengetahui tentang Muhammad. Menurut pendapat saya, Yesus akan mempertanyakan kenabian Muhammad dalam tiga hal, yaitu (1) tindakan Muhammad terhadap orang lain, (2) gambaran Muhammad tentang persyaratan untuk menyenangkan Tuhan, (3) gambaran Muhammad tentang sifat Tuhan.

Tindakan Muhammad terhadap orang lain
Yesus mengajarkan orang banyak, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu .... Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka .... Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.” (Matius 7:15-17)
Buah dari kehidupan seseorang adalah perbuatannya, jadi mari kita pikirkan tentang buah-buah Muhammad. Dengan keahlian perang, berdebat, dan mengintimidasi, Muhammad telah menaklukkan seluruh wilayah Arab ke dalam otoritas Islam. Selama proses tersebut, pasukannya telah membunuh ribuan orang. Muhammad dan tentaranya telah mengambil harta dan menjual para perempuan serta anak-anak mereka untuk menjadi budak.
Anda dapat mengatakan bahwa Muhammad berperang demi kelangsungan hidupnya dan agama Islam. Tetapi argumentasi itu hanya bertahan sesaat. Ketika Muhammad telah memperoleh kekuasaan, ia mulai bersikap agresif terhadap orang-orang yang bahkan sama sekali tidak menjadi ancaman baginya.
Sebagai orang yang telah mempelajari sejarah Islam secara mendalam, saya tidak dapat menyangkal mengenai kenyataan hidup Muhammad. Kehidupan Muhammad mengingatkan saya tentang gambaran penjahat yang dikatakan oleh Yesus yang datang untuk mencuri domba. “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan,” (Yohanes 10:10). Inilah buah dari kehidupan Muhammad.
Dengan standar ini, saya yakin bahwa jika Yesus bertemu dengan Muhammad, ia akan menyebut Muhammad dengan nabi palsu.

Syarat untuk menyenangkan hati Tuhan
Baik Injil Matius maupun Lukas mencatat tentang ucapan Yesus yang memarahi ahli-ahli Taurat dan imam kepala. Salah satu keluhan Yesus adalah karena mereka membebani orang dengan hukum Taurat tanpa membawa mereka lebih dekat kepada Tuhan.
Yesus memanggil mereka “pemandu buta”. Mengapa mereka dikatakan pemandu yang buta?

“Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang,”
--- Lukas 11:46 ---

Para ahli Taurat meminta orang-orang untuk mengikuti aturan yang sulit dalam kehidupan dan doa sehari-hari. Dengan cara yang sama, Muhammad meminta orang-orang untuk mengikuti aturan hukum Islam yang sangat memberatkan (berpuasa, membayar pajak, bersembahyang lima kali sehari, naik haji ke Mekah, dan menjalankan huku-hukum Islam lainnya) untuk menyenangkan hati Tuhan.

Hukum ini memberikan beban yang berat kepada orang-orang dan lebih memperhatikan apa yang kelihatan di luar. Yesus menantang mereka yang terpusat pada hukum Taurat, “Kamu ... membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan.” (Lukas 11:39). Yesus menentang orang-orang Yahudi yang saleh yang berdoa panjang sementara mereka merampasi rumah janda-janda.
Saya yakin, Yesus akan mengatakan hal yang sama kepada Muhammad yang telah mengajarkan umat Islam untuk mencuci tubuh bagian luar mereka lima kali sehari sebelum sembahyang, tetapi pada saat yang sama mengajak mereka untuk memerangi semua orang Arab dan menggunakan keserakahan mereka sebagai alasan untuk berperang dan memotivasi mereka untuk mengorbankan nyawa mereka. (Lihat juga Matius 15)

Yesus mengatakan belas kasihan Tuhan lebih berkuasa daripada hukum Taurat. Ia memarahi para pemimpin agama yang mengikuti aturan tetapi melupakan belas kasihan Tuhan. Sebagai contoh, Yesus melanggar aturan orang Yahudi dengan “bekerja” pada hari Sabat untuk menyembuhkan seorang perempuan yang bungkuk punggungnya (Lukas 13:10-17).
Saya percaya Yesus juga akan memarahi Muhammad karena berpusat kepada persyaratan yang salah untuk menyenangkan hati Tuhan.

Sifat Tuhan
Saya percaya Yesus akan berkata kepada Muhammad, “Siapakah Tuhanmu? Tuhan yang kamu gambarkan benar-benar berbeda dengan Tuhan yang aku kenal.” Al Quran mengatakan bahwa Tuhan dalam Islam bekerjasama dengan setan dan iblis untuk mengajak orang-orang masuk ke neraka (Surat 6:39, 126; 43:36-37). Sebaliknya Alkitab mengatakan bahwa Tuhan mencintai dunia ini dan tidak menginginkan satu orangpun binasa (Yohanes 3:16-17).
Yesus menggambarkan bahwa Tuhan itu kasih; Muhammad (melalui wahyu Al Quran) menggambarkan Tuhan sebagai Tuhan yang suka menghukum. Jika Anda mencari dalam Perjanjian Baru kata hukuman/menghukum/dihukum Anda akan menemukan 15 contoh tentang orang-orang tidak percaya yang dihukum di neraka. (Perjanjian Lama memiliki 159 contoh dari kata ini).

Tetapi, jika Anda mencari di dalam Al Quran (yang lebih sedikit dari Perjanjian Baru) untuk kata hukuman/menghukum/dihukum, Anda akan menemukan 379 contoh. Ayat-ayat ini menggambarkan bagaimana Allah menghukum berbagai macam orang dan dosa.
Anda juga dapat mencari kata kasih di dalam Al Quran dan menemukan 82 contoh. Jumlah ini termasuk cukup baik. Tetapi jika Anda secara acak melihat kepada konteksnya, Anda akan menemukan gambaran yang menunjukkan bahwa Allah sebenarnya tidaklah penuh KASIH. (Bab 14 akan menjelaskan lebih banyak lagi mengenai ajaran dalam Al Quran mengenai kasih).

Jika Anda mencari melalui komputer untuk kata kasih di dalam Perjanjian Baru, Anda akan menemukan 260 ayat. Sekitar sepertiga dari ayat-ayat ini berbicara tentang cinta kasih Tuhan bagi anak-Nya atau umat-Nya. Kurang lebih setengahnya memberikan gambaran tentang orang-orang yang mencintai Tuhan atau sesamanya. Dan selebihnya adalah penggunaan kata cinta dalam konteks pengajaran, sebagai contoh, “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang” (1 Timotius 6:10). Hanya satu ayat yang berbicara tentang Tuhan tidak mencintai seseorang atau sesuatu (Roma 9:13).
Tentu saja, seseorang dapat dengan mudah menyimpulkan bahwa konsep cinta kasih lebih sering digunakan dalam masyarakat pada zaman Yesus daripada masyarakat pada zaman Muhammad. Namun, di atas semua itu, angka-angka di atas menunjukkan betapa berbedanya sifat Tuhan yang digambarkan oleh Muhammad dengan yang digambarkan oleh Yesus.
Saya yakin, Yesus akan mempertanyakan gambaran Muhammad tentang Tuhan.

Tanggapan Yesus terhadap setan
Akhirnya, mari kita melihat kisah hidup Muhammad yang telah banyak diketahui, yang menunjukkan sisi kemanusiaannya. Dalam Kekristenan, adalah sebuah penghinaan yang sangat besar apabila orang percaya berada di bawah pengaruh kuasa setan. Tetapi, sudut pandang umat Islam berbeda. Hal itu tidak dianggap sebagai kehilangan iman. Malahan, dalam salah satu kisah di hadits, Muhammad memberitahukan Aisah bahwa ia terkena sebuah “mantera.”

“Aisah bercerita bahwa seorang Yahudi yang berasa dalam Bani Zuraiq yang bernama Labid bin al-A’sam mengucapkan mantera kepada utusan Allah sehingga akibatnya ia (ketika berada di bawah pengaruh mantera) berpikir bahwa ia telah melakukan sesuatu, padahal kenyataannya tidak. (Hal ini berlangsung terus) sampai suatu hari atau pada suatu malam utusan Allah menaikkan doa permohonan (untuk menghilangkan pengaruhnya). Ia menaikkan doa permohonan dan melakukannya lagi.”

Hal ini ditunjukkan dalam pewahyuan Surat 7:200

“Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah”
--- Surat 7:200 ---

Jika Muhammad benar-benar terganggu dengan kuasa setan, dan ia datang kepada Yesus untuk meminta tolong, kita dapat memperkirakan apa yang akan Yesus lakukan. Yesus akan mengusir setan itu keluar, seperti yang telah ia lakukan kepada yang lainnya.

KESIMPULAN
Yesus mengingatkan bahwa nabi-nabi palsu akan datang dan ia memberitahu para pengikutnya untuk mengenali mereka melalui perbuatan yang baik ataupun buruk dari para nabi palsu tersebut. Ketika Yesus menemui para pemimpin agama yang menekan orang banyak, ia memarahi mereka. Saya yakin informasi ini memberitahukan kita bagaimana Yesus akan bersikap kepada Muhammad.
Sekarang kita telah melihat pada ajaran Yesus dan Muhammad yang sama-sama menyatakan dirinya seperti apa, dan apa yang mungkin akan dikatakan terhadap satu sama lain. Sekarang mari kita kembali pada subyek ajaran yang spesifik, khususnya tentang penyembuhan dan mujizat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar